Bilakah Diskriminasi Ras Akan Berakhir?

Medan, Detak Indonesia—Sejak 1996, Hari Penghapusan Diskriminasi Ras Internasional diperingati setiap tanggal 21 Maret. Tapi sampai hari ini, rasisme masih terus memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia.

Menurut The Pew Research Center, sekitar 6 dari 10 orang Amerika mengatakan bahwa lebih banyak perubahan masih diperlukan untuk mencapai kesetaraan ras.

The European Commission melaporkan bahwa sekitar 48 persen penduduk Eropa merasa bahwa hanya sedikit upaya yang dibuat untuk mengatasi diskriminasi di negeri mereka.

”Kita semua pasti ingin hidup di dunia tanpa diskriminasi,” kata Asmesar Rajagukguk, yang tinggal di Medan, Sumatera Utara.

”Tapi sebelum hal itu terwujud, saya ingin melakukan bagian saya dengan menjadi anggota masyarakat yang baik kepada semua orang. Dan saya ingin menganjurkan orang lain untuk melakukan hal yang sama.”

 

Asmesar Rajagukguk, mengatakan bahwa dia khususnya terkesan dengan salah satu edisi dari  majalah Menara Pengawal berjudul ”Dunia Tanpa Prasangka—Kapan?” yang dirilis pada Juni 2013. Artikel-artikelnya membantu dia menyadari apakah dia punya prasangka yang mungkin ada dalam hatinya terhadap kelompok orang tertentu.

”Referensi-referensi Kitab Suci dalam artikelnya telah membantu saya memiliki pola pikir yang benar, sehingga saya bisa punya hubungan yang tulus dengan orang lain yang berbeda dengan saya,” kata Asmesar Rajagukguk.

Saksi-Saksi Yehuwa ada di 239 negeri. Meski begitu, mereka memiliki iman yang sama walaupun berbeda ras, keadaan ekonomi, atau kondisi fisik.
Keberagaman mereka dapat terlihat di situs web resmi Saksi-Saksi Yehuwa, jw.org, yang menyediakan informasi praktis berdasarkan Kitab Suci dalam lebih dari 1.087 bahasa.

Edisi digital majalah Menara Pengawal bulan Juni 2013 bisa didownload gratis di sini. (rls)


Baca Juga