BPOM Panggil Importir Sarden 'Bercacing'

Jakarta, Detak Indonesia--Pihak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI saat ini sedang menunggu tiga importir produk ikan sarden kaleng  mengandung cacing yang diimpor dari Tiongkok untuk dimintai keterangan. 

Hal ini ditegaskan Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan Olahan Badan Pengawas Obat dan Makanan, Suratmono.

Menurut Suratmono pihaknya akan menanyakan apakah sumbernya di Tiongkok sama atau tidak. Sumber bahan baku ikannya satu perairan atau tidak.

Menurutnya, ketiga perusahaan importir itu yaitu PT Interfood Sukses Jasindo untuk produk Hoki Mackerel yang berbasis di Jakarta dan Riau, dan dua importir lainnya yakni PT Prima Niaga untuk produk Farmer Jack dan PT Maksindo Mitra Perkasa berbasis di Batam, Kepulauan Riau.

Suratmono menambahkan BPOM bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) segera mengirim notifikasi ihwal kasus ini ke Badan Pengawas Makanan Tiongkok. Hal ini guna memberitahukan notifikasi ada temuan ikan kalengan di Indonesia mengandung cacing. 

Seperti diberitakan, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru Riau sudah merilis hasil uji laboratorium adanya tiga produk impor ikan makarel kaleng yang benar-benar terbukti mengandung cacing Anisakis species.

"Tiga produk ikan makarel yang mengandung cacing itu, merek IO, Farmer Jack, dan HOKI," jelas Kepala BBPOM Kota Pekanbaru Muhammad Kashuri kepada pers, di Pekanbaru, Riau, Rabu, lalu (21/3/2018).

Menurut Kepala BBPOM Kota Pekanbaru Muhammad Kashuri kepada wartawan, cacing itu tergolong parasit bisa menimbulkan masalah pada ikan dan manusia. Bila dikonsumsi tanpa dimasak, atau dalam kondisi setengah masak, bisa menimbulkan penyakit. Cacing itu ditemukan dalam kaleng ikan makarel dalam kondisi mati. Jadi bukan akibat kerusakan kemasan maupun akibat kedaluwarsa.

BBPOM Pekanbaru Riau  menyerukan produk impor ikan asal Tiongkok ini harus segera ditarik dari peredaran, masyarakat diminta tidak mengonsumsinya.(*/di) 


Baca Juga