Gaza Membara Lagi, Israel Bunuh 15 Warga Palestina

Gaza, Detak Indonesia--Selama sepekan terakhir ini sedikitnya 15 orang warga Palestina gugur dan lebih dari 1.400 lainnya terluka dalam konfrontasi dengan pasukan pendudukan Israel selama aksi demonstrasi warga Palestina menolak pendusukan zionis itu atas wilayah Palestina di Gaza Jumat (30/3/2018). Korban terakhir adalah seorang petani Palestina yang sedang memetik hasil panen bernama Amero Samor (27).

Pihak Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan 1.416 orang yang tersakiti adalah para pengunjuk rasa yang berjejer bergerombol di pagar yang menghubungkan Gaza dengan wilayah pendudukan Israel sejak hari pertama demonstrasi dan kini masih terus berlangsung selama enam pekan. Korban yang gugur membela tanah Palestina termasuk seorang remaja 16 tahun.

Di Gaza utara, seperti dilaporkan CNN melaporkan dua orang korban warga Palestina diangkut ambulans dalam rentang waktu setengah jam. Tentara Israel yang bengis dan tak berprikemanusiaan itu terus saja melukai hingga warga Palestina sampai cedera dari bahaya peluru karet, gas air mata dan peluru tajam yang dilepaskan militer Israel. 

Warga Palestina yang terluka umumnya para pemuda dan seorang wanita yang berjuang di garis depan mempertahankan tanah Palestina. 

Dilansir dari CNN mengutip juru bicara Bulan Sabit Merah di Gaza bahwa 355 warga Palestina terluka dirobek peluru dan beberapa luka serius di kepala, perut dan punggung. 

Bulan Sabit Merah sudah membangun rumah sakit di Gaza dan rumah sakit kedua di dekat Jabalia timur.

Puluhan ribu massa demonstran Palestina berbaris di Gaza dekat tembok pembatas bergabung dengan kelompok kecil turun ke jalan di Tepi Barat dalam aksi apa  disebut “March of Return”. 

Protes massa ini bersamaan datangnya Hari Tanah Palestina, kisah memperingati peristiwa penyitaan tanah milik Palestina oleh penjajah Israel sejak tahun 1976 lalu. Dalam aksi Jumat (30/3/2018) enam warga Palestina memproklamirkan  penyitaan tanah Palestina yang dirampas paksa Israel. 

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) membalasnya dengan mengatakan massa demonstran Palestina  melakukan kerusuhan di kawasan Jalur Gaza, berupaya mengaburkan larangan  membakar, melempar batu ke pintu gerbang termasuk melempar ke pasukan IDF Israel.

Bangun Kota Tenda 

Ibarat jamur tumbuh di musim hujan, demi solidaritas, kota-kota tenda telah dibangun massa demonstran untuk menjadi tuan rumah aksi dan  akan dipertahankan sampai 15 Mei 2018 guna mengumpulkan orang-orang Palestina memperingati Hari Nakba, sehari setelah zionis Israel mendeklarasikan kemerdekaan tahun 1948. Sebanyak 700.000 warga Palestina telah diusir Israel dari rumah mereka selama berlangsung perang Arab-Israel.

Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sampai hari ini ada sekitar 1,3 juta warga Palestina yang  bermukim di Gazarec sebagai pengungsi.

Seperti dikatakan Presiden AS Donald Trump akan memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem 14 Mei 2018 mendatang, bertepatan peringatan ke-70 Deklarasi Israel. Keputusan kontroversi Trump memindahkan kedutaan dan menyatakan Jerusalem sebagai ibu kota Israel telah dikecam masyarakat dunia.(*/di) 


Baca Juga