Hanura Riau Tidak Pecah, Tetap Solid

Pekanbaru, Detak Indonesia--Gonjang-ganjing adanya dugaan perpecahan di kubu Partai Hanura dibantah oleh jajaran Pengurus DPD Partai Hanura Riau. 

Koordinator Daerah DPD Partai Hanura Riau, Soni Silaban,  Ketua DPD Hanura Riau dr H Agus Widayat MM,  Bendahara Zulfahmi, Wakil Ketua Bidang Organisasi Efrizal, Arisman, Hendrineldi, Krisman Hutagalung, dan lain-lain membantah adanya perpecahan di kubu Hanura Riau. 

Hal ini dijelaskan jajaran Hanura Riau menjawab pertanyaan wartawan dalam jumpa pers di Kantor DPD Hanura Riau Jalan Arifin Ahmad Pekanbaru,  Rabu petang (4/4/2018). Info yang beredar di luar bahwa telah keluar pula SK penunjukan Ketua DPD Hanura Riau Aris Kampai dan akan melakukan pergantian antar waktu (PAW) anggota DPRD Riau. 

Menanggapi hal ini menurut Ketua DPD Hanura Riau dr H Agus Widayat MM bahwa Hanura sampai hari ini masih solid.  Hari-hari sibuk mulai dari tingkat provinsi,  kabupaten/kota, kecamatan,  kelurahan,  desa, RT RW. 

"Diamanatkan oleh partai bahwa paslon untuk Pilgubri 2018 yang diusung Hanura Riau adalah Nomor 4. Diamanatkan di Riau ini agar Hanura besar. Setiap dapil diperjuangkan ada satu perwakilan atau yang mewakili artinya bisa menyerap aspirasi seluruh aspirasi masyarakat Riau. Tahun 2019 diharapkan dua dapil diraih. Hanura terus berjuang sampai ke tingkat RT mudah-mudahan ada yang jadi saksi di TPS nanti," kata dr H Agus Widayat MM.

Sejak dibuka kampanye 2018, Hanura terus ikut diundang dan menghadirkan ribuan warga,  kader,  dan simpatisan Hanura untuk berjumpa paslon Nomor 4. Tentang elektabilitas,  survei belum dilakulan. 

Pencalegan diutamakan kader Hanura, kalau ada Rakorbang diikutkan. Kemudian yang diutamakan dalam pencalegan adalah orang profesional,  kemudian tokoh. 

Di Rohil dicoba bila kader Hanura yang mau caleg tak boleh bohong, sombong,  pecundang, umbar janji karena setelah jadi lupa sama rakyat. Oleh sebab itu kader Hanura tak boleh melakulan transaksional dengan rakyat. 

Kalau masyarakat bisa diberi pemahaman maka bisa dihilangkan transaksional itu antara lain misalnya dengan jual program seperti jalan yang belum ada lampu maka nanti akan dipasang lampu. 

Ditanya wartawan apakah Hanura ada pakai mahar dijawab tidak ada mahar,  semua caleg Hanura tidak dimintai duit. Nanti akan dilakulan survei mana orang yang berkualitas bisa duduk jadi anggota legislatif. Sehingga yang jadi caleg itu benar-benar aspirasi yang dikehendaki masyarakat.

Hanura sudah melakukan verifikasi faktual dari mulai DPD,  DPC sampai PAC dan nama -nama semua sudah masuk ke KPU.  Kalau masalah hukum ada tentang kubu Hanura lain menurut Agus Widayat dia tidak tahu.  

"Masalah tetangga sebelah (kubu Hanura Aris Kampai, red) yang akan melakukan PAW menurut Agus Widayat bahwa masalah itu tentunya tak semudah itu karena yang punya SK yang digolkan KPU jadi caleg di DPRD adalah Hanura yang sah sudah verifikasi KPU. Inilah telah dibuktikan di KPU Riau.  Jadi yang sah itu mengganti caleg Hanura adalah saya.  Masalah Aris Kampai yang mau jadi Ketua DPD Hanura Riau itulah tetangga kita juga," kata Agus Widayat. 

Ditambahkan,  Hanura Provinsi Riau akan ditunjuk menyelenggarakan Rakernas di Balai Sudirman Pekanbaru akan dihadiri 20.000 massa Hanura. Hanura adalah pendukung Joko Widodo. 

Sementara Hanura tetap solid di Riau kalau ada SK lain yang mengaku Hanura juga maka Pengurus Hanura Riau yang sah dipimpin dr H Agus Widayat tak ada Hanura lain,  yang mengaku pengurus lain itu adalah anggota Hanura Riau juga. 

Diharapkan media massa bisa menyejukkan masyarakat apapun yang terjadi di Hanura semuanya adalah bersaudara,  kawan dan kini sedang fokus ke Pilgubri 2018 dan Pilpres 2019 semoga bisa jadi Gubernur pilihan rakyat dan Presiden pilihan rakyat. 

Target Hanura saat ini adalah menyukseskan Pilgubri 2018 dan Pilpres 2019 serta seleksi caleg nantinya. (azf) 

 


Baca Juga