Pemkab Siak Kunjungan Kerja ke Kampar

Bangkinang, Detak Indonesia--Siak dan Kampar mempunyai pertalian histori, dimana pada masa Kesultanan Siak, salah seorang penasihat Sultan adalah Datuk Kampar, di antara tiga Datuk lainnya, yaitu Datuk Lima Puluh Kota, Datuk Tanah Datar dan Datuk Tanah Pesisir.

Keempat Datuk tersebut merupakan Dewan Penasihat atau Dewan Pertimbangan Sultan. Sebelum Sultan memutuskan berbagai kebijakan kerajaan, maka Sultan meminta pertimbangan atau saran dari keempat Datuk tersebut. Artinya keempat Datuk merupakan sumber kebijakan Sultan dalam melaksanakan roda pemerintahan dan kemasyarakatan.

Dalam rangka mempererat hubungan kedua daerah, maka Pemerintah Kabupaten Siak melakukan diaspora atau pengulangan sejarah masa lalu dengan melakukan kunjungan kerja ke Pemkab Kampar.

Kunjungan kerja Pemkab Siak ini, dipimpin oleh Asisten Administrasi Umum Setdakab Siak Jamaluddin. Dengan tujuan untuk mempererat tali silaturahmi, juga untuk belajar tentang pembudidayaan Limau kuok dan juga patin kolam kamis (5/4/2018). 

"Limau Kuok merupakan Limau yang pernah menjadi primadona di Indonesia, dan itu berasal dari Kabupaten Kampar pada tahun 1980-an. Oleh karena itu, kami ingin belajar cara menanam Limau Kuok tersebut," kata Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Siak Jamaluddin. 

Lanjut Jamaluddin, pembudidayaan ikan patin kolam di Kabupaten Kampar sudah berhasil. Untuk tahun 2017 saja, informasi yang didapat dengar sudah mencapai angka 22 ton ikan patin yang sudah dipanen.

"Oleh karena itu, mengingat bahwa tanah Kabupaten Siak dengan Kabupaten Kampar kondisinya hampir sama, dan Siak juga memiliki sungai yang sama dengan yang ada di Kampar. Kami ingin mencoba membudidayakan Limau dan Patin Kerambah tersebut," jelas Jamaluddin. 

Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Kampar Cater Dugem Susanto yang menyambut langsung kunker Pemkab Siak mengatakan, ucapan selamat datang dan terimakasih kepada Pemkab Siak yang telah memilih Kabupaten Kampar sebagai tempat kunjungan kerja.

"Untuk Limau Kuok, ditahun 1980-an memang menjadi primadona di Indonesia. Akan tetapi semenjak terserang hama, jeruk Kuok mulai dilupakan dan sekarang kami juga ingin kembali menghidupkan nama Limau Kuok yang telah hilang tersebut," ucap Wabup Kabupaten Kampar itu.

Untuk pembudidayaan jeruk Kuok dan ikan patin kerambah, nantinya rombongan akan dibawa langsung ke lokasi pembudidayaannya. Ini bertujuan untuk membantu rombongan dari Siak mencari mendapatkan informasi secara langsung.

Usai berdialog, Jamaluddin beserta rombongan dibawa ke lokasi yang dimaksud. Yakni ke perkebunan kebun Limau Kuok di Kecamatan Kuok, dan pembudidayaan patin kolam sekaligus ke Kampung Patin di Desa Koto Masjid yakni Sentra penyalai/pengasapan ikan patin dengan produksi 3 ton/hari dan Kerambah Terapung di Danau PLTA Koto Panjang. 

Dalam kunker ini, Asisten Administrasi Umum Jamaluddin, juga didampingi oleh Kepala Dinas Infokom Arfan Usman, Kadis Pemberdayaan Masyarakat Kampung Yurnalis, Kadis Peternakan dan perikanan Susilawati, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Wan Ibrahim Surjidan Kabag Humas Wan Saiful Effendi.(adifa)


Baca Juga