Wilmar Akan Tambah Pasokan Listrik dan Gas

Pelintung, Detak Indonesia--Perusahaan pengolahan crude palm oil (CPO) Wilmar di kawasan industri Pelintung Dumai pada 2018 ini sangat membutuhkan tambahan pasokan listrik dan gas yang mencukupi.

"Selain untuk memenuhi kebutuhan Wilmar sendiri, juga untuk memenuhi permintaan investor lain yang berminat akan menanamkan investasinya di lahan Wilmar Pelintung Dumai, Riau," kata Humas Wilmar,  Marwan kepada Detak Indonesia dalam bincang-bincang dalam kunjungan liputan langsung di pabrik Wilmar Pelintung Dumai,  Kamis (3/4/2018).

Truk CPO antre

Menurut Marwan lahan Wilmar ini total luasnya sekitar 1.500 hektare,  baru 400 hektate di antaranya yang terpakai untuk berbagai aktivitas pabrik seperti pengolahan CPO, kernel (inti sawit), pembuatan pupuk Urea,  TSP,  KCl merek Mahkota, biodiesel, pengolahan limbah,  dan lain-lain. 

"Kami harapkan Perusahaan Gas Negara (PGN) dan PLN menyuplai pasokannya untuk kami, karena masih kurang.  Penggunakan gas dari Samator itu sedikit sekali,  juga listrik.  Namun kami sudah menyiapkan tapak (site) saat ini untuk pembangunan Power Plan listrik sebesar 2 x 150 MW untuk menggerakkan lebih besar pabrik yang memproduksi sekitar 4,7 juta ton CPO per tahun ini," kata Marwan sambil menunjukkan lahan yang sedang diurug dan diratakan. 

Wilmar berdasarkan catatan Departemen Perdagangan RI dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan perusahaan penghasil CPO terbesar di Indonesia bahkan Asia sekitar 4,7 juta ton per tahun, disusul di posisi kedua PT Musim Mas 3,7 juta ton per tahun,  dan peringkat tiga diduduki Sinar Mas 3,5 juta ton per tahun dan posisi empat Asian Agri sekitar 1,7 juta ton per tahun.

Pelabuhan laut Wilmar di Pelintung Dumai, Riau

Pelabuhan/dermaga ekspor juga dibangun di Pelintung Dumai ada untuk sandar kapal yang mengangkut produk liquid (cair) seperti CPO,  dan ada juga produk solid (padat) seperti pupuk. 

Produksi biodiesel saat ini sedikit pasif atau menurun karena turunnya harga minyak dunia. Awalnya ada 10 mesin biodiesel yang aktif produksi, kini hanya dua saja yang operasi. Tentu berdampak pada tenaga kerja biodiesel,  namun tidak dilakukan PHK tapi mefeka tetap dipekerjakan dan digaji dengan baik. 

Masalah limbah yang digariskuning oleh PPNS Kantor Gakkum Wilayah II KLHK baru-baru ini kata Marwan bahwa pihak Wilmar sedang berkoordinasi dengan konsultan limbah yang sudah berpengalaman dan profesional sedang melakukan penjajakan untuk mengatasi limbah di dalam kawasan perusahaan itu.
Baru-baru ini juga ada problem di dalam perusahaan ini adanya oknum supir truk kernel yang menggelapkan dan membawa keluar secara ilegal kernel Wilmar dan kita minta aparat berwajib menyelidikinya. 

Seperti diketahui memang di lintas jalan Kandis-Duri-Dumai-Balam Rohil ada tempat kencing CPO dan kernel ilegal yang beroperasi dijalankan oknum warga dan aktivitas ini aneh lancar-lancar saja berjalan. (azf) 


Baca Juga