Digeledah, Puluhan Paket Sabu dan Ganja Ditemukan di LP Pariaman

JAKARTA, Detak Indonesia.co.id -- Setelah empat jam penggeledahan di dalam Lembaga Permasyarakatan (LP) II B Pariaman oleh petugas Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Azazi Manusia (Kemenkumham) Sumatera Barat, ditemukan puluhan paket narkoba. Puluhan paket ganja dan sabu itu diduga sengaja disembunyikan oleh para tahanan atau narapidana.

Meski sempat ada napi yang teriak saat penggeledahan tersebut. Operasi penggeledahan tetap berlanjut hingga selesai.

"Saat penggeledahan ditemukan barang bukti narkoban jenis ganja 25 paket, jenis sabu 10 paket kecil dan 2 paket besar," kata Kepala Kanwil Kemenkumham Sumbar, Dwi Prasetyo Santoso usai penggeledahan di LP II B Pariaman, Selasa (24/7/2018) sekitar pukul 00.50 WIB.

Ia mengatakan, alasan penggeledahan dipusatkan ke LP Pariaman karena lapas itu termasuk banyak pelanggaran yang dilakukan oleh narapidana.

"Ketika penggeledahan dilakukan, barang haram tersebut ditemukan tidak di dalam kamar saja. Bahkan pada narapidana juga, kemudian juga ditemukan di taman-taman bunga depan kamar para napi," ujarnya.

Selanjutnya, barang bukti yang ditemukan itu sudah diserahkan pada Polres Pariaman untuk dilakukan pemusnahan. Pihak kepolisian langsung melakukan pemusnahan narkoba tersebut di lapangan LP dan disaksikan petugas serta awak media.

Ia berharap, ke depan pihak LP II B Pariaman meningkatkan pengawasan sehingga dapat mengurangi peredaran barang haram narkoba oleh narapidana. 

"Berapa banyak hasil temuan tidak jadi masalah, namun penggeledahannya yang terpenting," tegasnya.

Kemudian, ke depan yang harus diperbaiki adalah bagaimana menaikan batas tembok atau pagar di LP ini sesuai SOP. Pasalnya, saat ini LP II B Pariaman memiliki pagar hanya  4 meter. Sedangkan SOP-nya adalah 10 meter dengan rincian 7 meter tembok dan 3 meter kawat. Sehingga bisa memperkecil kesempatan narapidana memiliki barang haram itu.

"Kebanyakan barang haram tersebut masuk ke LP ini mungkin dengan cara pelemparan ke dalam melalui tembok LP yang rendah tersebut," jelasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, akibat keterbatasan anggaran pihaknya sudah mengajukan kebutuhan LP Pariaman yang kurang. Seperti kamera pengawas atu CCTV dan kamar. Namun sampai sekarang masih saja belum dipenuhi oleh pemerintah pusat.

"Kita hanya bisa merencanakan atau mengusulkan, karena anggaran yang terbatas," ungkapnya.

Ia menambahkan, saat ini LP II B Pariaman mengalami over kapasitas, dari 36 kamar yang ada, dihuni sebanyak 524 narapidana.

"Hal ini juga membuat kita kewalahan dengan keterbatasan untuk mengawasi para napi tersebut, mau dipindahkan kemana lagi, ini saja sudah pusing mau di pindahkan kemana," imbuh Dwi.(DI)

 


Baca Juga