EMP MS Lakukan Pelatihan Keselamatan Kerja

Kurau, Detak Indonesia--2018 EMP Malacca Strait SA (EMPMS) akan meningkatkan produksi melihat harga minyak yang menuju tren membaik.

Gairah meningkatkan produksi inipun diiringi dengan memantapkan komitmen perusahaan untuk mengoptimalkan keselamatan baik keselamatan pekerja, keselamatan lingkungan dan juga keselamatan masyarakat di sekitar operasionalnya.

Salah satu upaya merealisasikan komitmen perusahaan yakni mengadakan pelatihan keselamatan kepada Pekerja PT Bintang Energi Pratama (PT BEP) yang digelar di Kurau, Minggu (29/7/2018).

“Keselamatan merupakan hal utama. Oleh karenanya pelatihan ini merupakan komitmen perusahaan kepada kontraktor agar mengutamakan keselamatan, perawatan dan pemeliharan sumur minyak,” kata Imam Wahyudi, Field Manager EMP MS.

Pelatihan yang diikuti oleh 67 orang pekerja ini dijelaskan tentang dasar-dasar keselamatan bekerja, pemahaman tentang pengertian bahaya, dampak bahaya dan bagaimana cara pengendaliannya dan juga jenis-jenis bahaya yang ada di lingkungan kerja. Dengan pemahaman ini diharapkan pekerja tanggap adanya bahaya yang ada dalam pekerjaan perawatan dan pemeliharaan sumur minyak.

Peserta pelatihan foto bersama

“Lebih penting lagi pekerja juga wajib menggunakan alat pelindung diri (APD) dalam melakukan pekerjaan,” tegas Imam.

Setelah itu, pekerja juga mendapat pelatihan dasar-dasar pemadaman kebakaran. Pelatihan ini berguna di lingkungan kerja maupun dalam keseharian di lingkungan masyarakat. Bahkan pekerja dapat mencegah terjadinya kebakaran bahkan bisa melakukan penanggulangan dini,” jelas Imam.

Lebih lanjut Imam menjelaskan, perusahaan juga membekali pekerja BEP dengan pelatihan tentang keselamatan dalam pekerjaan angkat mengangkat (safety rigging dan lifting). Ini diperlukan dalam pekerjaan perawatan dan pemeliharaan sumur. Pekerjaan angkat mengangkat menggunakan crane tentu memerlukan pekerja dengan keahlian dan ketrampilan khusus.

Tak hanya itu, pekerja PT BEP dan kontraktor diberikan pelatihan teknik pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K). Dalam pelatihan ini peserta dilatih untuk memberikan pertolongan kepada korban jika terjadi kecelakaan. Mulai dari korban yang mengalami luka-luka sampai dengan teknik memindahkan korban menggunakan tandu. 

Kemudian peserta juga dilatih untuk memberikan nafas buatan kepada korban yang mengalami gagal nafas. Pelatihan ini penting. Pasalnya bila terjadi kecelakaan, pekerja dapat memberikan bantuan yang memadai sebagai langkah awal pertolongan pertama pada kecelakaan.(rls/azf)


Baca Juga