Izin Pabrik Semen Dicabut, Tapi Masih Operasional

Jakarta, Detak Indonesia--Puluhan petani dari Jawa Tengah mengadakan demo syukuran di depan Istana Presiden di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (2/8/2018).

Menurut salah seorang petani.Jateng, Sutinah kepada Detak Indonesia, syukuran ini  memperingati dua tahun dicabutnya izin pabrik PT Semen Indonesia di Jawa Tengah.

"Walau sudah dicabut izinnya oleh Gubernur Jateng atas putudan MA, namun masih ada operasional pabrik itu di lapangan. Kami mendesak agar pabrik Semen Indonesia ini tutup total semua operasionalnya karena sangat mengancam pertanian," kata Sutinah.

Syukuran yang petani lakukan ini dengan menghidangkan sejumlah hasil bumi dari Jawa Tengah. Hasil bumi ini mereka bawa langsung dari kampungnya dan digelar dekat depan istana.

Setahun lalu kabar duka datang dari rombongan petani Kendeng yang melakukan aksi penolakan terhadap pembangunan pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah. Patmi (48), salah satu peserta aksi meninggal dunia beberapa lama setelah melakukan aksi cor kaki dengan semen.

Pada Senin (20/3/2017) tahun lalu sejumlah perwakilan petani Kendeng bertemu dengan Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki saat itu. Setelah pertemuan disepakati petani tetap ada yang melanjutkan aksi semen kaki, dan ada  yang pulang ke kampungnya Jawa Tengah.

Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBHI), dalam siaran persnya, menyebutkan Patmi adalah salah satu petani yang memilih pulang kampung. Cor semen di kakinya akhirnya dibongkar.

Patmi sebelumnya dinyatakan sehat dan dalam keadaan baik oleh Dokter. Pada Selasa 21 Maret 2017 sekira pukul 02.30 dini hari usai mandi, Patmi mengeluh badannya tak enak kemudian badannya kejang-kejang dan dia muntah.

Dokter yang bertugas di LBH melarikan Patmi ke Rumah Sakit Santa Carolus Salemba Jakarta Pusat. Di perjalanan menjelang sampai di RS, dokter mengecek bahwa Patmi telah meninggal dunia.(azf)


Baca Juga