Harimau Berkeliaran di Kebun Masyarakat

Pelalawan, Detak Indonesia--Selasa 25 Februari 2020, Tim mitigasi Balai Besar KSDA Riau diperintahkan Kepala Balai Besar KSDA Riau, Suharyono untuk melakukan mitigasi konflik di Desa Kuala Tolam Kecamatan Pelalawan Kabupaten Pelalawan, Riau.

Sebelumnya tim telah turun sebanyak dua kali ke Desa Kuala Tolam untuk menindaklanjuti laporan bahwa ada sapi warga yang mati dan diduga karena diserang Harimau Sumatera (HS). Sebelumnya tim sudah melakukan kegiatan observasi, sosialisasi, pembagian brosur penanganan konflik satwa HS, pemasangan spanduk larangan memasang jerat (tiga unit), patroli sapu jerat (ditemukan dua jerat sling dan satu jerat nilon), dan pemasangan CT (dua unit).

Pada tanggal 23 Februari 2020, tim kembali mendapat laporan dari Kades Kuala Tolam bahwa kembali ditemukan satu ekor sapi warga yang mati diduga dimangsa HS (tubuh bagian belakang luka bekas dimangsa satwa). Atas kesepakatan pihak desa (Kades dan Sekdes sedang bertugas luar kota), maka tim menuju ke TKP pada  tanggal 25 Februari 2020.

Tim BBKSDA Riau menemukan jejak kaki harimau di kebun warga

Informasi yang didapat bahwa ada sapi yang diduga diterkam Harimau Sumatera di kebun sawit masyarakat, sehingga tim dengan didampingi Babhinkamtibmas, perwakilan PT Selaras Abadi Utama (PT SAU), Kades dan perangkat Desa Kuala Tolam melakukan pertemuan dengan masyarakat Desa Kuala Tolam (peternak sapi) terkait  upaya penanganan kasus ini dan meminta agar masyarakat tetap tenang dan tidak melakukan tindakan anarkis terhadap HS serta meminta agar masyarakat bekerjasama dengan pihak  Balai Besar KSDA Riau untuk mencari solusi terbaik terhadap kasus ini. 

Selanjutnya dilakukan pengambilan dua unit Camera trap (CT) pada TKP pertama (sebelumnya) dan setelah diperiksa hasilnya tidak terekam adanya HS dan hanya ditemukan babi hutan,  kera ekor panjang, beruk, musang, macan akar (hal ini menunjukkan bahwa satwa mangsa HS masih tersedia cukup banyak selain adanya sapi yang digembalakan di lokasi tersebut).

Tim melakukan observasi di TKP ke dua ini dan tim menemukan bangkai seekor sapi dengan kondisi tubuh bagian belakang robek diduga dimakan satwa liar. Untuk observasi kali ini Tim menemukan beberapa jejak HS dengan ukuran panjang 13 cm lebar 11 cm. Tim melakukan pemasangan satu unit CT di sekitar bangkai sapi. Tim meminta agar masyarakat ikut menjaga keamanan CT dan membiarkan bangkai sapi di lokasi tersebut, serta mengimbau agar masyarakat tidak beraktifitas di sekitar lokasi tersebut.

Pemasangan camera trap

Di tempat lain, Tim Balai Besar KSDA Riau dipimpin M Surya Abdul Haris juga melakukan kegiatan di Minas Kabupaten Siak Riau terkait berita viral adanya Harimau Sumatera yang menyeberang di perlintasan pembangunan jalan tol Muara Fajar di Minas.

Hari Selasa, 25 Februari 2020, Tim melakukan pemasangan kamera trap di Lintasan Jalan Tol Muara Fajar dan jalur lintasan Trek Jungle Run Tahura Sultan Syarif Hasyim, Minas.

Jumlah kamera trep yang dipasang adalah empat unit di sekitar lintasan Tol Muara Fajar (yang viral karena ada Harimau Sumatera melintas) dan 10 unit di jalur perlintasan Jungle Run Tahura Sultan Syarif Hasyim.

Bagi peserta jungle run yang ingin ikutan dan meramaikan acara Jungle Run Tahura Sultan Syarif Hasyim, jangan lupa buruan daftar. Segera registrasi di www.sumaterajunglerun.com. Race Day : Sabtu, 11 April 2020. Race Location : Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim (Tahura SSH) Minas, Riau. Race Kategori : 5K 10K 21K plus photography contest. Race Collection : Kamis - Jumat, 9-10 April 2020.(*/rls)


Baca Juga