Kapolri : Ada 44 Pelaku Karhutla Ditindak

Pekanbaru, Detak Indonesia--Kapolri Jenderal Idham Aziz menegaskan bahwa sudah 44 pelaku pembakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau yang ditindak.

Hal ini ditegaskan Kapolri Jenderal Polisi Idham Aziz dalam sambutannya saat acara Launching Dashboard Lancang Kuning Nusantara oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto secara bersama-sama di Balai Serindit Gedung Daerah Riau di Pekanbaru, Senin (9/3/2020).

Hadir Gubernur Riau Drs Syamsuar MSi, Ketua PP Muhammadiyah Sunanto, Pangdam I Bukit Barisan, dan lain-lain.

"Saya sangat respek kepada Kapolda Riau ini. Apapun semua program yang dibuat pada pelaksanaan bergandengan tanganlah menangani masalah karhutla baik TNI juga masyarakat," jelas Kapolri.

Dikatakan Kapolri, semua hadir saat Presiden mengultimatum masalah karhutla ini. Apakah semua komponen melaksanakan dengan baik.

Kapolri juga mengatakan mengundang 11 Kapolda se Nusantara ke acara ini yang daerahnya rawan karhutla. Sebelas Polda yang daerahnya rawan Karhutla itu bebetapa waktu lalu belajar tentang pengoperasian aplikasi Dashboard Lancang Kuning.

"Dengan ini saya akan cari posisi Kapolda Riau ini yang baik. Sudah 44 penegakan hukum jangan takut luruskan jalan tegakkan hukum baik itu masyarakat ataupun korporasi," tegas Kapolri Idham Aziz.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi yang telah membangun aplikasi Dashboard Lancang Kuning Nusantara.

Aplikasi ini kata Panglima TNI bisa memantau deteksi karhutla menggunakan indra jarak jauh. Dulu biasanya informasi terlambat. Dengan adanya informasi didapat secara realtime di aplikasi Dashboard Lancang Kuning ini di mana hotspot berada. Dengan adanya deteksi dilakukan pengecekan lapangan ada dan dilakukan eksekusi kalau memang ditemukan titik api. Di lapangan ada Kapolsek, Danramail, BPBD, masyarakat, dan lain-lain.

"Apakah itu lahan gambut, batubara, dari hutan yang sedang terbakar akan bisa dideteksi dini. Sehingga dibutuhkan sinergi di lapangan baik Polri, TNI, BPBD, masyarakat lainnya. Lalu dilanjutkan eksekusi satu kesatuan komando, di sini memerlukan SDM, alutsista, perlu pesawat terbang, pompa air, traktor, dan lain-lain," ujar Panglima TNI.

Di sini diperlukan prosedur kerja dengan satu komando bersama dieksekusi hasilnya kemudian dievaluasi.

"Marilah kita terus mengevaluasi apa manfaatnya. Dalam pekerjaan ini perlu sinergi baik TNI, Polri, BPBD, masyarakat, dan lain-lain. Kita berharap aplikasi ini sebagai media untuk mengeksekusi karhutla secara bersama-sama antara Polri/TNI dan masyarakat. Semoga Allah meridhoi kita dalam melindungi hutan kita untuk anak cucu kita," tutup Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Seperti diberitakan media daerah ini Januari 2020 lalu bahwa Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi  berpeluhkeringat ikut meadamkan api yang membakar lahan konsesi PT Sumatera Riang Lestari (PT SRL) di Rupat Utara Kabuoaten Bengkalis Riau. Perusahaan ini adalah mitra pemasok kayu PT RAPP. Baru 44 tersangka karhutla dari masyarakat yang dilakukan penindakan tegas, sementara dari korporasi masih nihil terhitung sejak dari Januari, Februari dan 9 Maret 2020.(azf)


Baca Juga