Warga Desa Tongging, Terpaksa Suruh Balik Arah Wisatawan

Tongging, Detak Indonesia--Relawan Virus Corona, Desa Tongging Kecamatan Merek Kabupaten Karo Sumatera Utara kewalahan menjaga pengunjung wisata dari luar kota yang berdunyun duyun ingin menerobos masuk ke kawasan wisata Danau Toba.

Hal tersebut terjadi karena minimnya kesadaran masyarakat dalam pencegahan penyebaran Covid-19. Padahal surat edaran sudah disebar oleh pihak Dinas Pariwisata. 

Hal tersebut dikatakan Ketua Badan Pemerintahan Desa (BPD) Tongging Santo Munthe, Minggu (14/6/2020) pukul 11.00 WIB saat menjaga portal di pintu masuk Desa Tongging. 

Terlihat ratusan para wisatawan lokal dipaksa balik arah, saat ingin berwisata ke Desa Tongging Danau Toba. Para wisatawan terlihat kecewa saat petugas Relawan Corona Virus Disease (Covid 19) menolak tegas para pengunjung dari berbagai daerah luar kota yang dijaga ketat oleh ibu-ibu (wanita paruh baya). 

Septian (22) salah satu pelancong dari Kota Lubuk Pakam, bersama puluhan temannya mengatakan, tadinya mereka belum tahu, ada penutupan, rombongan baru pulang dari kemping rencana berwisata ke Tongging tapi kalau aturan sudah seperti ini, mau gak mau harus balek lah katanya sedih. Terkait penyebaran Virus Corona, Septian mengatakan dirinya sudah steril. 

Master Manihuruk warga Desa Tongging, salah satu Relawan Covid, mengatakan tidak di pagi saja yang ramai, malam hari juga ramai, pendatang mulai pukul 22.00 WIB. Kalau malam hari banyak pendaki yang lolos masuk ke sini. Apalagi malam, maunya di pintu masuk ke Karo dari luar Karo agar diperketat, supaya tidak kewalahan disini untuk mencegah masuknya penyebaran Virus. 

"Seharusnya pendatang/ pengunjung sadar bahwa kami juga warga dan para pengusaha di tempat wisata banyak mengalami kerugian atas musibah ini. Tapi demi keamanan diri dan keluarga kita harus tegas mengikuti protokol kesehatan sesuai surat edaran dari Dinas Pariwisata bahwa penutupan dilakukan mulai dari tanggal 15 -30 Juni 2020, itu pun kalau tidak diperpanjang," ujar Master. 

Ketua BPD didampingi penjaga portal menambahkan, mohonlah kesadaran masyarakat pengunjung agar mengindahkan aturan pemerintah agar warga tidak kewalahan. Mereka semua adalah relawan tanpa upah, sift pertama mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB, dan sift kedua mulai pukul 18.00 WIB sampai pukul 08.00 WIB. 

"Kita Pemerintahan Desa, warga dan pengusaha kuliner di desa wisata ini sudah sepakat untuk mengikuti surat edaran pemerintah Kabupaten Karo melalui Dinas Pariwisata," jelasnya. 

Sementara Pihak Dinas Pariwisata Kabupaten Karo menyampaikan surat edaran resmi dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karo tentang perpanjangan penutupan Objek Wisata di Kabupaten Karo yang di keluarkan tertanggal 12/06/2020 yang berisikan tiga poin yakni,  (1)  Penutupan sementara objek wisata dan usaha pariwisata yang berada di lingkungan pemerintahan Karo diperpanjang terhitung mulai tanggal 15 sampai 30 Juni 2020, ( 2 ) Melakukan sterilisasi tempat tempat wisata dengan penyemprotan disinfektan selama dalam waktu penutupan,  ( 3) Penutupan sementara objek wisata dan usaha pariwisata dapat diubah sewaktu-waktu sesuai dengan situasi dan kondisi yang berlaku.(Stm)


Baca Juga