1 Muharram 1442 H di Desa Bersejarah Bengkalis

Bengkalis, Detak Indonesia --1 Muharram adalah hari pertama dalam Kalender Hijriyah yang ditetapkan sebagai Tahun Baru Islam, dimana peristiwa hijrah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah yang merupakan peristiwa penting bagi umat Islam. Hijrah adalah perjuangan untuk bisa meninggalkan segala sesuatu yang buruk ke arah yang lebih baik.

Kamis (20/08/2020) sekitar pukul 21.00 WIB, yang berlokasi di Desa Pedekik, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Warga setempat melakukan doa bersama dalam rangka memperingati hari 1 Muharram 1442 H di pendopo kediaman Alm KH Muhammad Darwis.

Kegiatan doa bersama itu juga dihadiri oleh  masyarakat desa, Grup Hadroh Hubbunnabi Desa Pedekik di bawah asuhan KH Hasan Arrofi'i, tokoh masyarakat setempat dan GP Anshor Kabupaten Bengkalis.

Afipudin Darwis bin KH Muhammad Darwis, salah seorang warga Desa Pedekik, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, Kamis (20/08/2020). (Devon/ DetakIndonesia.co.id). 

Afipudin Darwis bin KH Muhammad Darwis warga Desa Pedekik saat ditemui di lokasi pada Kamis (20/08/2020) sekitar pukul 23.00 WIB, mengatakan, kegiatan pada hari ini merupakan  dalam rangka menyambut 1 Muharram dan ini adalah agenda yang kita cetuskan bersama kawan-kawan dengan tujuan agar syiar Islam itu akan lebih berkembang lagi.

"Selain itu juga dalam rangka 17 Agustus, kita sebagai anak bangsa tidak lupa dengan para pejuang, pejuang yang ada di Desa Pedekik ini, yang hari ini sudah dianggap itu merupakan hal yang sangat luar biasa bagi anak cucu kita ke depan. Untuk itu InsyaaAllah acara 1 Muharram ini akan tiap tahun kita adakan disini dan Alhamdulillah pada hari ini di antaranya peresmian pendopo, dimana pendopo itu merupakan dari ide semua kawan-kawan, tujuannya adalah bagaimana kita melanjutkan apa yang telah dibuat oleh orangtua kita dulu," tambah Afip.

"Saya Afipudin Darwis salah satu putra dari cucu dari pejuang, pejuang perang sosoh yang ada di Desa Pedekik ini, cucu dari salah satu pejuang bapak H Abbas, beliau merupakan salah satu di antara 12 pejuang yang mempertahankan Pedekik dari genggaman penjajah ketika agresi Belanda pada tahun 1942, jadi saya dan kawan-kawan berniat baik dan berupaya bagaimana ini stimulan ataupun ada kaitannya setiap tahun yang kami adakan di Desa Pedekik ini," ungkap Afip.

"Harapan saya kepada generasi muda agar mengerti, tau dan memahami titik peluh orangtua dahulu, bagaimana Desa Pedekik ini bisa dikenal oleh orang-orang luar, daerah-daerah luar, bahwa daerah kita ini khususnya Kabupaten Bengkalis, mempunyai potensi yang besar dan sejarah yang tidak bisa terlupakan sampai hari ini," tutup Afip. (Devon).


Baca Juga