Masyarakat Rohul Kecewa pada BK DPRD Riau

Pasirpengaraian, Detak Indonesia--Akibat adanya spekulasi dan akal bulus yang diduga kuat muncul dari internal Badan Kehormatan (BK) DPRD Provinsi Riau, membuat kekecewaan masyarakat Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) semakin memuncak.

Hal itu setelah diketahui perwakilan rombongan BK turun ke Kecamatan Tambusai Utara, khususnya di kampung Haji Sari Antoni Siregar, di Desa Rantau Kasai.

Ternyata, justru kehadiran BK yang terkesan kucing-kucingan dan tak mengikutsertakan masyarakat yang tempo lalu melaporkan Sari Antoni ke BK DPRD Riau, membuat situasi semakin kacau dan tak kondusif.

"Kenapa mesti kucing-kucingan? Kan semuanya sudah jelas. Surat resmi dan kami secara langsung hadir di ruang BK tempo lalu. Nomor kontak kami juga sudah ada, kenapa kami tak dilibatkan? Harusnya BK mengkonfrontir kedua belah pihak. Dengar aspirasi dari kami, agar segala sesuatunya berimbang. Ini kok kucing-kucingan. Apa benar BK terima uang suap dari Haji Sari Antoni Siregar?" tanya Ade Hudayana, dengan nada geram.

Pria bersorban itu juga menduga, bahwa BK DPRD Provinsi Riau mandul dan tak tau aturan main. Menurut Ade, BK DPRD itu takut sama Sari Antoni, ya mungkin saja karena kucuran uangnya.

"Lagian apa sih substansi dari turunnya BK ke Rohul? Kan yang dipermasalahkan absensi Sari Antoni. Semuanya sudah teregistrasi di Sekretariat Dewan di DPRD Riau. Arsip sudah ada dan si Sari Antoni itu juga sudah dengan tegas mengaku bahwa dirinya salah pada saat dipanggil ke ruangan BK. Bukti arsip dan pengakuan Sari Antoni sudah bisa menjadi dua alat bukti yang cukup untuk BK berikan rekomendasi pemecatan," ungkap Ade Hudayana.

Terpisah, Peneliti Senior Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Riau kembali nyatakan, bahwa pihaknya sepenuhnya menyerahkan kasus tersebut ke pihak DPP Partai Golkar.

"Sudah berbagai upaya kami lakukan. Semata-mata berjuang menghadirkan keadilan. Kami hanya ikhtiar memperbaiki negeri ini. Kalau bukti-bukti itu sudah cukup, mestinya DPP sudah dapat bertindak," tutur Larshen Yunus.

Bertempat di ruang tunggu Bandar Udara Kualanamu Deli Deli Serdang, Sabtu (13/11/2021) Alumni Sekolah Vokasi Mediator Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta itu hanya bisa pasrah, semoga Partai Golkar tidak melindungi kadernya yang bermasalah.

Hingga saat ini, puluhan nomor ponsel Sari Antoni tak juga aktif menurut masyarakat Rohul lebih gampang mencari hantu dari pada mencari Sari Antoni. Begitu susahnya jumpa Sari Antoni. 

"Sampai langit runtuh sekalipun, kami selaku masyarakat Kabupaten Rokan Hulu akan terus berjuang. Agar Haji Sari Antoni Siregar itu angkat bendera putih. Mengaku dan undur dirilah. Fokuslah kelola kebun sawitmu itu. Jangan jadikan jabatan di DPRD Riau hanya sebagai tameng saja. Masuk kerja aja malas, tapi gaji tetap jalan, tetap dimakan," tutup Ade Hudayana. (*/di)


Baca Juga