Anggota DPRD Minta Hollywings Pekanbaru Ditutup

Pekanbaru, Detak Indonesia--Dua orang oknum anggota DPRD, yakni Ade Hartati Rahmad dan Viktor Parulian Situmeang lagi-lagi tebar pesona, mencari sensasi di tengah gencarnya investor masuk ke Kota Pekanbaru.

Anggota DPRD Provinsi Riau dan Kota Pekanbaru itu seakan tak ada malunya, bicara sembarangan, tanpa memikirkan dampak yang akan timbul di tengah masyarakat.

Dimintai komentarnya terkait narasi yang dihembuskan kedua anggota dewan itu, Aktivis Lintas Zaman yang dikenal Pro terhadap kepentingan rakyat angkat bicara.

Adalah Larshen Yunus, selaku Ketua Presidium Pusat (PP) GAMARI, pihaknya merasa aneh melihat tingkah kedua anggota dewan itu, khususnya terhadap Viktor Parulian Situmeang alias Babe.

Bagi Ketua PP GAMARI itu, Babe seharusnya introspeksi diri, jangan menganggap bahwa dirinyalah manusia yang paling bersih. Sementara terkait tempat hiburan malam, dari zaman Gubernur Riau Soeripto yang sudah lebih 33 tahun lamanya, di Daerah Pemilihan (Dapil) si Babe itu berserak tempat hiburan malam.

"Kami terheran-heran, mbok kalau berkomentar itu yang berfaedah, sarat akan makna. Tunjukkan kalau kita itu adalah seorang anggota dewan yang terhormat. Ingat ya! anggota dewan dipilih untuk bersuara, maka suarakanlah hal-hal yang bermakna, jangan cari sensasi. Sudahlah jarang bersuara, ehhh macampulut pula yang dikomentarinya!" sesal Aktivis Larshen Yunus.

Bertempat di salah satu ruangan Hollywings Pekanbaru, Jum'at Malam (4/2/2022), Aktivis Larshen Yunus kembali katakan, bahwa sebagai anggota dewan jangan sembarangan bicara. 

"Semestinya mereka itu melihat dari kacamata yang komprehensif, ini justru dengan pedenya pake kacamata kuda! Sok-sok an peduli nasib generasi muda, di Dapilnya aja berserak dan sudah lama berdiri tempat-tempat hiburan malam, kalian kemana aja? Hallo kak Ade! Halloha bang Babe! Jangan ngawur. Gara-gara kalian investor di Kota Pekanbaru ini jadi tersinggung.

Hingga berita ini dimuat, Larshen Yunus dkk Aktivis PP GAMARI berencana akan sampaikan surat resmi protes keras terhadap kedua orang oknum anggota dewan itu. Surat langsung ditujukan ke masing-masing DPP Partai yang bersangkutan. Deliknya satu, yakni mereka berpotensi mengganggu ketertiban umum, menakut-nakuti investor, sehingga disinyalir perekonomian di Kota Pekanbaru jadi terganggu hanya karena komentar ngawur mereka berdua.

"Sudahlah jarang bicara! Ngomong yang bukan-bukan! Ngawur terus. Mau dibawa kemana Kota Pekanbaru ini? Kalau kualitas anggota dewannya seperti ini. Tolong kami Amang Hotman Paris Hutapea! Somasi aja mereka berdua. Laporkan langsung ke meja pimpinan Partai mereka. Menangis ibu Pertiwi, kalau model anggota dewannya seperti ini terus, senangnya ber-Dramaturgi, oalahhh! Wallahuallam Bissawab!" akhir Aktivis PP GAMARI itu, sambil meneteskan air matanya. (*/di)


Baca Juga