BREAKING NEWS : Kota Pekanbaru Tiap Hari Macet Langka Solar !

Pekanbaru, Detak Indonesia--Kota Pekanbaru ibukota Provinsi Riau Negeri Lancang Kuning penyumbang 60 persen migas Nasional, dalam dua pekan belakangan ini setiap harinya kendaraan mengalami macet total akibat langka solar biosolar di sejumlah SPBU. 

Kemacetan kendaraan terjadi lagi sepanjang sekitar 1 km dari arah utara depan RS Eka Hospital Jalan Soekarno-Hatta sampai ke arah selatan tepatnya di SPBU samping Pasar Pagi Arengka Jumat malam tadi (11/3/2022) mulai pukul 19.00 sampai pukul 21.15 WIB. Rupanya SPBU samping Pasar Pagi Arengka Pekanbaru ini sedang melayani ratusan kendaraan solar biosolar yang antre mengular sampai ke luar jalan raya. 

Kemacetan terjadi di dua jalur baik dari arah utara maupun dari arah selatan Panam menuju fly over Pasar Pagi Arengka sampai ke simpang Jalan Lobak dan Jalan Soekarno-Hatta Pekanbaru. Ada sekitar 1 jam lebih kendaraan krodit terjebak macet. Dari arah Jalan Arifin Ahmad di sebelah timur menuju ke arah barat sampai simpang Jalan Soekarno-Hatta juga kendaraan macet panjang hampir 1 km lebih. 

Sistem pembatasan solar dan biosolar yang diterapkan terhadap SPBU di Kota Pekanbaru dan SPBU di jalan lintas timur dan jalan lintas utara Sumatera yang diterapkan Pertamina, BP Migas membuat fatal, lalu lintas kendaraan krodit, kemacetan kendaraan mengular dari dalam SPBU sampai keluar jalan sejauh sekitar 1 km. 

Setiap hari 'kiamat' solar dua pekan ini di Kota Pekanbaru dirasakan pengendara, pemilik mobil berbahan bakar solar, biosolar. Mereka muak dan kesal antre lama berjam-jam untuk mendapatkan bbm itu di SPBU yang benar-benar langka di SPBU Kota Pekanbaru. 

Sejumlah masyarakat Pekanbaru terutama pemilik kendaraan solar sudah muak dengan pembatasan bbm solar biosolar oleh pihak Pertamina apalagi pernyataan yang disampaikan Komisaris Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan bos Pertamina lainnya bilang solar di Riau aman. Maunya Ahok datang ke Pekanbaru ikut antre solar berjam-jam baru tahu rasa lho! Gimana capeknya antre berjam-jam sampai mengganggu jam kerja. Dan pulang kerja sudah letih antre BBM solar lagi. 

Padahal fakta di lapangan solar biosolar tidak aman, susah didapat tidak semua SPBU serentak menjualnya baik pagi, siang, sore, dan malam. Pihak Pertamina melakukan pembatasan pembelian solar kepada pengusaha SPBU secara rotasi satu SPBU dapat jatah hanya pagi hari. SPBU lainnya dapat jatah siang hari selanjutnya SPBU lain dapat jatah solar biosolarnya malam hari. Sehingga pengendara berburu solar ke sana kemari yang ada jual solar. 

Begitu satu SPBU ada jual solar sementara SPBU lain kosong solar,  maka SPBU yang ada jual solar diburu pengendara sehingga terjadi antrean panjang dan kemacetan. Inilah pemandangan fenomenal Kota Madani Pekanbaru dua pekan terakhir ini akibat langka dan pembatasan solar oleh Pertamina. Riau negeri penghasil migas penyumbang 60 persen migas Nasional, tapi ibarat ayam kelaparan di lumbung padi, solar biosolar susah didapat masyarakat. (azf) 


Baca Juga