Peringatan untuk Indonesia, Jaga Laut Natuna Utara, China Punya Kapal Selam yang Sulit Dideteksi !

Jakarta, Detak Indonesia--Indonesia dan China sampai saat ini masih memiliki permasalahan di Laut Natuna Utara. Masalah antara Indonesia dan China ini sebenarnya tak akan terjadi jika negara tirai bambu itu tak sembrono.

Dikutip dari ZonaJakarta.com, pihak China yang semboro mengaku sebagai pemilik Laut Natuna Utara  sehingga menyebabkan polemik. China bersikeras bahwa Laut Natuna Utara masuk ke dalam teritorial  Beijing.

Dasar klaim China di Laut Natuna  Utara ini berdasarkan Nine Dash Line. Nine Dash Line yang tak jelas dan hanya diakui China itu dijadikan  Beijing sebagai dasar klaim di Laut Natuna Utara.

Tentu saja Indonesia menolak klaim Nine Dash Line China di Laut Natuna  Utara. Karena klaim China di Laut Natuna Utara ini tak memiliki dasar hukum laut internasional yakni UNCLOS.

Karena UNCLOS merupakan dasar dari hukum laut internasional, termasuk di Laut Natuna Natuna Indonesia sendiri sesuai laporan setkab.go.id pada awal 2020 lalu, sudah dengan tegas meminta China untuk menggunakan UNCLOS dalam menyikapi polemik di Laut Natuna  Utara.

Oleh sebab itu Indonesia sudah dengan tegas tak akan mengakui Nine Dash Line China di Laut Natuna  Utara. Permasalahan Indonesia dan  China di Laut Natuna Utara semakin keruh. Berjalannya waktu, permasalahan di Laut Natuna Utara  belum juga usai.

Kapal-kapal China yang kerap mondar-mandir di Laut Natuna Utara  justru memperburuk keadaan. Hadirnya berbagai unsur China di Laut Natuna Utara justeru membuat kondisi semakin runyam. Kehadiran kapal-kapal China di Laut Natuna Utara juga menjadi bahasan berbagai media internasional.

Media Malaysia ikut membahas kehadiran kapal China di ZEE  Indonesia di Laut Natuna Utara.
Laporan Defence Security Asia menuturkan bila perairan ZEE  Indonesia di Laut Natuna Utara dan perairan Malaysia menjadi korban gangguan China.

Sumber menuturkan bila setidaknya selama 4 bulan di tahun lalu kapal China kerap kali merambah ZEE Indonesia di Laut Natuna Utara  dan perairan Malaysia. Saking geramnya dengan gangguan kapal China di perairan Malaysia, pihak Kuala Lumpur sampai memanggil Dubes China untuk Malaysia.

Pemanggilan Dubes China untuk Malaysia itu dilakukan untuk menyampaikan protes Malaysia akan kehadiran kapal China di teritoral jiran Indonesia, Malaysia itu.

Ketegangan China dan Indonesia juga sempat memuncak di 2019 silam. Karena adanya kehadiran kapal  penjaga pantai China di Laut Natuna Utara. Ketegangan Indonesia dan  China di Laut Natuna Utara itu bahkan menurut Al Jazeera hampir konflik militer.

"Pada akhir 2019, dunia hampir menyaksikan konflik militer antara Indonesia vs China sebagai akibat dari praktik terakhir di kawasan ekonomi Pasifik, yang oleh Indonesia disebut Laut Natuna  Utara sementara Beijing  menganggapnya sebagai daerah penangkapan ikan tradisional China. Pada saat yang tepat, pasukan penjaga pantai China mulai merambah ke wilayah tersebut, dan Jakarta tidak menemukan cara selain mengirim kapal perang dan pesawat tempur F-16, dan juga mengundang kapal penangkap ikan Indonesia untuk pindah ke daerah itu, tetapi ketegangan mereda dengan cepat setelah China mundur dari daerah itu, menembusnya," tulis Al Jazeera.

Berkaitan dengan China, Tiongkok 
merupakan salah satu negara dengan kekuatan militer yang sangat tangguh. Militer China saat ini telah menjelma sebagai salah satu yang tertangguh di dunia. Kehebatan militer China itu tentunya didukung dengan mandirinya industri militer Beijing.

Industi pertahanan China telah mampu membuat berbagai alutsista yang sangat tangguh. Misalnya kapal  selam, melansir dari thepaper.cn, kapal selam China yang berlabel SSBN adalah Jin class. Jin class sendiri adalah kapal selam China  yang memiliki kemampuan meluncurkan rudal balistik nuklir.

Untuk itu jelas saja jika pergerakan  kapal selam China selalu dipantau oleh beberapa negara rivalnya. Yang terbaru waktu itu adalah jika kapal  selam China Jin class tersebut terang-terangan melewati Selat Taiwan. Akan tetapi pada pembahasan kali ini kita tidak akan membahas soal kapal selam China Jin class.

Melainkan salah satu kapal selam  China yang memiliki teknologi siluman dan sulit dideteksi. Dan  kapal selam China tersebut adalah kelas SSN yang artinya alutsista tersebut adalah kapal selam nuklir. Diketahui jika kapal selam China  tersebut adalah Shang class atau Type 093 class.

Diinformasikan dari laman thediplomat.com, Shang class sendiri berlabel kapal selam nuklir berlabel serang. Yang artinya kapal selam  Shang class memiliki kemampuan serang dengan beberapa senjata strategis.

Seperti senjata torpedo, rudal jelajah serang darat, sampai SLCM rudal anti kapal ada di kapal selam Shang class. Salah satu keunggulan kapal  selam Shang class adalah daya selamnya yang sangat dalam. Diketahui jika kapal selam Shang class mampu menyelam sampai kedalaman 400 meter. Dari kedalaman tersebut maka jelas saja gerak laju kapal selam Shang class sulit diketahui.

Terutama bagi kapal permukaan dan pesawat maritim yang memburu  kapal selam Shang class. Oleh sebab itu jika China mengerahkan kapal  selam negara untuk masuki Laut Natuna Utara maka akan cukup sulit dideteksi oleh Indonesia. Mengingat kemampuan yang dimiliki kapal selam China yang sangat luar biasa. (*/di)


Baca Juga