Kawat Berduri Dipasang Polisi Dirusak Pendemo, Terobos DPRD !

Tanjungpinang, Detak Indonesia--Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Presiden Jokowi telah mengumumkan kenaikan tarif harga BBM bersubsidi pada 3 September 2022. Kenaikan ini mengakibatkan multy effect terhadap segala lini bidang sektoral yang ada di Indonesia baik dari segi ekonomi, pendidikan, kesehatan, transportasi dan lain-lain yang berhubungan dengan kebutuhan bahan bakar.

Kenaikan tarif BBM bersubsidi tentunya menjadi beban tersendiri bagi masyarakat Kepri yang menggantungkan hidupnya dengan laut yaitu nelayan-nelayan kecil.

Ratusan mahasiswa dari beberapa kampus di Kota Tanjungpinang-Bintan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) kembali melakukan unjuk rasa tolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) aksi dilancarkan di Gedung DPRD Provinsi Kepri.

Dalam aksi unjuk rasa pada Senin, (12/9/2022), pihak Kepolisian setempat memasang kawat berduri di jalan menuju Kantor DPRD Kepri. Namun, kawat berduri itu berhasil dirusak oleh pendemo, untuk masuk ke Kantor DPRD Kepri.

Salah seorang mahasiswa merasa heran terhadap polisi, soal pihaknya dicegah untuk masuk menemui wakil rakyat yang ada di DPRD Kepri. Padahal, para pendemo hanya hendak menyampaikan aspirasi terkait kenaikan harga BBM. Para pendemo ini menilai, kenaikan harga BBM ini sangat berdampak untuk masyarakat kecil. Bahkan, kebijakan Pemerintah tersebut menjadi polemik hingga saat ini.

"Padahal kami hanya menyampaikan aspirasi masyarakat dan malah dicegah dengan kawat berduri jangan anggap aspirasi kami sebuah ancaman. Jadi tolong buka kawat berduri ini,” minta demonstran.

Hingga berita ini dipublis siang ini Swnin (12/9/2022), para pendemo masih menggelar aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Kepri. (her)


Baca Juga