Pariwisata Riau Perlu Belajar dari Kemajuan Wisata Religi Wali Songo

Laporan: Aznil Fajri, langsung dari Cirebon Jawa Barat

Cirebon, Detak Indonesia--Kegiatan Safari Jurnalistik pasca selesainya giat Porwanas XIII PWI Riau 21-26 November 2022 di kota apel Malang Jawa Tumur, dilanjutkan rombongan PWI Riau melaksanakan Safari Jurnalistik di kawasan pantai utara (pantura) Pulau Jawa.

Safari Jurnalistik PWI Riau-SMSI Riau yakni jelajah Pulau Jawa adalah napak tilas luar biasa dan menakjubkan mengunjungi sejumlah objek wisata religi bernilai tinggi dan bisa menjadi contoh untuk pariwisata Riau mengembangkan pariwisatanya.

Rombongan mengunjungi objek religi yang ramai dikunjungi wisatawan lokal, wisatawan nusantara dan lain-lain setiap hari. Rupiah mengalir dan berhasil ditangguk setiap harinya oleh desa setempat, termasuk dinikmati masyarakat tempatan mulai dari pengusaha pariwisata PHRI, Asita, UMKM, dan lain-lain. Kalau Riau malah terbalik, dana banyak keluar untuk membiayai pariwisata dan tak mendapat keuntungan dari pariwisata itu sendiri. Contoh misalnya iven Bono di Telukmeranti Kabupaten Pelalawan Riau.

Wisatawan nusantara asal Riau mengunjungi objek wisata religi Makam Wali Songo di Pulau Jawa. 

Sementara iven wisata kurang banyak digelar di Riau ini terlihat dari data Riau Calender of Event 2022, dan rencana 2023 nanti minim dilaksanakan. Dulu 1995 di Jalan Gajah Mada Pekanbaru ada digelar iven internasional Festival Budaya Melayu se Asia Tenggara hadir utusan dari negara-negara Asia Tenggara seperti Thailand, Singapura, Brunei, Malaysia, Filipina. 

Dulu 1996 ke atas tak salah seingat penulis ada iven Menongkah Kerang dan Lomba Sampan Leper di Tembilahan, kini bagaimana iven wisata ini apakah masih ada? Lomba Menongkah Kerang dilakukan oleh suku asli di Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir Riau yakni Suku Duanu atau Suku Laut. Menongkah Kerang atau mencari kerang adalah kehidupan sehari-hari Suku Laut. Dalam iven pariwisata ini dulu digelar di Batang Tuaka (Sungai Tuaka, red) Tembilahan. Batang Tuaka ini unik ada masa airnya surut nampak dasar tanah sungainya pada saat inilah Suku Laut menangkap kerang. Kerang nampak berkeliaran di atas tanah lumpur itu. Kendaraan Tongkah terbuat dari bulatan kayu balak mirip seperti nyiru tampian beras yang sedikit bulat dan pipih. Kerang yang dipanen dimasukkan ke dalam kantong digantung di badan.

Catatan penulis, salah satu objek wisata yang mereguk rupiah di Kota Pekanbaru saat ini terutama objek wisata alam outdoor, bukan manmade (buatan manusia) seperti Asia Heritage di pinggir kota adalah objek wisata Pulau Cinta dekat Teratakbuluh Kampar Riau.

Berbagai produk UMKM dijual di lokasi wisata religi dekat Makam Wali Songo

Berdasarkan catatan Dinas Pariwisata Riau beberapa tahun lalu, pengelola Pulau Cinta bisa menjaring rupiah sekitar Rp1 miliar per bulan. Ini keuntungan yang cukup spektakuler dibanding Danau Khayangan/Danau Buatan Rumbai yang lebih dulu lahir tapi sekarang megap-megap.

Objek wisata religi yang dikunjungi rombongan PWI Riau pimpinan Ketua PWI Zulmansyah Sekedang, adalah peninggalan sejarah Wali Songo yang terdapat di Malang, Surabaya, Gresik, Lamongan, Tuban, Rembang, Kudus, Demak, Cirebon, dan Jakarta yang dilaksanakan 26-28 November 2022.

Sapta Pesona pariwisata (aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, kenangan) sangat terjaga di objek wisata religi sini. Sadar Wisata masyarakatnya sangat tinggi. Sadar Wisata sebuah konsep yang menggambarkan partisipasi dan dukungan segenap komponen masyarakat dalam mendorong terwujudnya iklim yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan di suatu wilayah dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Sapta Pesona merupakan jabaran konsep Sadar Wisata yang terkait dengan dukungan dan peran masyarakat sebagai tuan rumah dalam upaya untuk menciptakan lingkungan dan suasana kondusif yang mampu mendorong tumbuh dan berkembangnya industri pariwisata melalui perwujudan tujuh unsur dalam Sapta Pesona tersebut.

Penulis kupas dan penulis rasakan masalah Sapta Pesona pariwisata  (aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, kenangan) di beberapa objek yang rombongan kunjungi. Semisal sapta pesona pertama yakni rasa aman, sangat dijaga oleh Pemerintah setempat dan masyarakat tempatan.

Kedua Tertib, pengaturan lalu lalang wisatawan dengan dukungan sarana prasarana transportasi misalnya bus pariwisata, terminal, ojek, busmini teratur baik mengantarkan cepat wisatawan ke lokasi wisata religi.

Lokasi Makam Sunan Kudus di Kudus Jawa Tengah arsitekturnya perpaduan arsitektur Tiongkok dengan Jawa. 

Sapta Pesona ketiga, yakni kebersihan dijaga dengan baik mulai dari tempat kedatangan di terminal bus pariwisata, toilet umum, sampai ke lokasi wisata cukup cap jempol dibanding di Riau.

Keempat, Kesejukan lokasi wisata baik sekali dijaga dirawat kondisinya dengan penataan landscape wilayah desa dengan konsep yang apik menerapkan rural landscape design.

Berbeda dengan di Riau, tak usah jauh-jauh. Di dalam jantung Kota Pekanbaru saja panas terik menyiksa pejalan kaki bila berjalan di kawasan pedestrian pusat kota, karena minim ditanam pohon pelindung yang ditata secara pungsional, indah, dan berguna. Pemilihan pohon pelindung dan teknis penanaman juga perlu dipertanyakan.

Pesona kelima, yakni Keindahan di objek wisata di lokasi di Pulau Jawa ini cukup memesona. Salah satunya adalah arsitektur bangunan peninggalan Wali Songo itu sendiri dipadu dengan tatanan lingkungan yang asri dan aestetik. Seperti arsitektur kawasan Makam Sunan Kudus perpaduan arsitektur Tiongkok dan Jawa. Dulu Kiai Telingsing adalah The Ling Sing beliau ulama dari Tiongkok datang ke Pulau Jawa bersama Laksamana Jenderal Cheng Ho yang beragama Islam datang ke Jawa menjalin persahabatan dan menyebarkan Islam melalui perdagangan.

Mangga Gedong yang enak dan gurih salah satu oleh-oleh kenangan khas dari Pasar Kanoman Cirebon Jawa Barat.

Pesona keenam adalah Keramahtamahan penduduk Pulau Jawa yang terkenal lemah lembut menyambut kedatangan wisatawan.

Pesona ketujuh yakni Kenangan, berbagai cinderamata, asesoris, kerajinan tangan UMKM melimpah di sepanjang perjalanan wisata religi Wali Songo ini. Sampai hasil panen buah buah-buahan seperti mangga Gedong asal Cirebon yqng nikmat dan gurih sebagai buah tangan oleh-oleh bisa dibeli di Pasar Kanoman Cirebon Jawa Barat untuk di bawa pulang ke Pekanbaru Riau.(***)


Baca Juga