Preman Bayaran Serang Warga Dayun Siak, Diusir Polres Siak

Siak, Detak Indonesia--Puluhan preman bayaran orang diduga suruhan dari PT Duta Swakarya Indah (DSI) datang dan langsung menyerang warga. Mereka juga berusaha untuk menguasai lahan seluas 1.300 hektare di Desa Dayun, Kabupaten Siak, Senin (10/4/2023).

Salah satu pemilik lahan, M Dasrin Nasution mengungkapkan, sekelompok orang yang diduga suruhan PT DSI itu datang tiba-tiba dan langsung menyerang sejumlah warga yang berada di lokasi perkebunan itu.

Akibat serangan tak terduga itu, sontak sejumlah warga berhamburan menyelamatkan diri.

"Kita tidak tahu apa maksudnya PT DSI mengirim orang-orang yang tidak ada kepentingannya dengan kita. Mereka tadi itu datang langsung menyerang orang-orang kita. Kita tidak tahu apa-apa berlarian ke segala penjuru. Sampai detik ini kita tidak tahu apa maksudnya, apa mereka ingin mencelakakan karyawan di sana ataukah ingin menguasai area. Tapi yang jelas kita tidak dikasih kesempatan berbicara sedikitpun, mereka langsung menyerang," kata M Dasrin.

Dalam serangan mendadak itu, seorang warga mengalami luka ringan akibat pukulan preman bayaran ini. Namun polisi dari Polres Siak langsung datang ke TKP dan mengusir segerombolan preman bayaran tersebut ke luar dari areal.

"Kalau saya tidak salah ada satu orang cedera ringan kena pukul tangannya, mungkin dia menangkis. Karena mereka yang datang itu semuanya memakai alat semacam kayu pentungan yang sudah diruncingkan. Langsung datang, langsung memukul, tidak ada bicara apapun," ungkap M Dasrin lagi.

Kapolres Siak AKBP Ronal Sumaja dan jajaran tiba di TKP serangan preman bayaran, menasihati preman bayaran dan mengusir preman itu dari lokasi, Senin pagi (10/4/2023)

 

Berdasarkan pengamatan M Dasrin, orang diduga suruhan PT DSI itu bukanlah warga setempat, melainkan gabungan antara oknum orang Flores.

"Tidak ada warga di sini, kayaknya itu gabungan antara oknum orang Flores," ucapnya.

Dijelaskan M Dasrin, sekelompok orang itu datang menggunakan satu unit mobil yang berjumlah puluhan orang. Kemudian aksi mereka berhenti usai ketika polisi datang.

"Setelah itu Kapolres datang untuk membubarkan. Kapolres mengatakan dia tidak ingin hal ini terulang kembali dan dia mengatakan bagaimana caranya melakukan mediasi antara pemilik," jelas M Dasrin.

Usai kedatangan Polisi, suasana di lokasi cenderung kondusif, namun kata Dasrin, mereka yang menyerang tersebut masih berada di lahan milik PT DSI.

"Kapolres menjamin sudah kondusif, sudah diusir dia dari situ," pungkas M Dasrin.

Gerombolan preman bayaran diusir Polres Siak Senin pagi (10/4/2023).

 

Terkait peristiwa ini, Kapolres Siak, AKBP Ronal Sumaja ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian itu.

"Saya di TKP, perlu saya konfirmasi kejadiannya upaya pendudukan oleh karyawan PT DSI. Belum terjadi kontak fisik, karena pihak eks PT Karya Dayun mampu menahan diri/tidak terpancing," kata Ronal.

Kata Ronald, saat ini pihaknya sudah melakukan pendataan terhadap orang-orang tersebut yang terdiri dari orang Flores dan Melayu.

"Mereka sudah didatakan dan sementara standby di lahan PT DSI. 30 org dari berbagai suku (Flores, Melayu)," ucapnya.

Terpisah, Ketua DPP LSM Perisai selaku yang dikuasakan oleh warga pemilik lahan, Sunardi SH menyampaikan terima kasih kepada Kapolres Siak dan segenap jajaran yang telah berupaya dengan sigap untuk memberikan pengamanan. Sehingga, peristiwa ini tidak sampai terjadi bentrokan antara pihak PT DSI dengan warga pemilik lahan.

"Saat ini, pihak kepolisian Polres Siak telah memberikan pengamanan sampai dengan kondisi benar-benar kondisi," tegas Sunardi. (tim)


Baca Juga