Hari Ini, Hotspot Riau Tertinggi di Sumatera

Pekanbaru, Detak Indonesia--Hotspot atau titik panas yang diperkirakan karhutla di Pulau Sumatera hari ini Senin 7 Agustus 2023 tercatat sebanyak 247 titik hotspot.

Riau merupakan provinsi tertinggi hotspotnya hari ini Senin (7/8/2023) dengan jumlah 54 titik panas.

Dilansir BMKG Stasiun Pekanbaru Senin pagi 7 Agustus 2023, total hotspot Sumatera sebanyak 247 titik. Aceh 3 titik, Sumatera Utara 1, Sumatera Barat 20 titik, Jambi 33, Kepulauan Riau 4, Bengkulu 9, Sumatera Selatan 44, Bangka Belitung 45, Lampung 34, Riau 54 titik panas tersebar di Kabupaten Rokan Hulu 9 titik panas, Kampar 6, Kuantan Singingi 8, Pelalawan 6, Bengkalis 2, Siak 4 titik, Kepulauan Meranti 2, Indragiri Hulu 6, dan Kabupaten Indragiri Hilir 11 titik hotspot.

 

Info prakiraan cuaca Provinsi Riau, Senin 7 Agustus 2023, pagi hari cerah berawan-udara kabur. Siang-sore hari cerah berawan-berawan. Malam hari cuaca cerah berawan-berawan. Potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Kampar, Kabupaten Bengkalis, dan Kota Dumai.

Dini hari cuaca Riau cerah berawan-berawan. Potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Bengkalis dan Kota Dumai.

Peringatan Dini, suhu udara 24.0-34.0 °C, Kelembapan udara 55-98 persen. Angin, tenggara- barat daya/10-30 km/jam.

 

Prakiraan gelombang laut, prakiraan tinggi gelombang di perairan Provinsi Riau berkisar antara 0.50 – 1.25 m (rendah). 

Banyak masyarakat Riau berharap agar kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau dan Pulau Sumatera tidak meluas. Jangan sampai terjadi lagi bencana asap tahun 2015 dan 2019 lalu terulang lagi di Riau. Apalagi El Nino sudah di depan mata.

El Nino adalah fase hangat dari El Nino-Osilasi Selatan dan dikaitkan dengan sekelompok air laut hangat yang berkembang di pusat dan timur-tengah Pasifik khatulistiwa, termasuk daerah di lepas pantai Pasifik Amerika Selatan. Ini menyebabkan kekeringan dan kemarau di sebagian wilayah Indonesia dan rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). (dok. BMKG Pku/rls/di)


Baca Juga