Upacara Bendera di Sekolah Ditiadakan di Pekanbaru, Kabut Asap Karhutla Makin Tebal

Senin, 09 Oktober 2023 - 07:51:03 WIB

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Pulau Sumatera menyebabkan kabut asap di wilayah ini. Di Kota Pekanbaru banyak warga terserang sesak nafas dan masuk rumah sakit.(tsi)

Pekanbaru, Detak Indonesia--Kepada Kepala sekolah TK, SD, SMP Negeri/Swasta di Kota Pekanbaru, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru menegaskan dikarenakan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) saat ini tidak sehat, maka berdasarkan SE sebelumnya tentang PBM berdampak asap No 420/Disdik -sekretaris.1/03460/2023, dengan ini pihaknya mengimbau kepada kepala sekolah TK, SD, SMP untuk:

1.  Tidak melaksanakan upacara bendera. 
2. Tetap melaksanakan Proses Belajar Mengajar (PBM)  di dalam kelas dan mengurangi kegiatan di luar ruangan.
3. Tetap memperhatikan kondisi kesehatan disarankan untuk menggunakan masker.
4. Jika ada perubahan kebijakan akibat ISPU Kota Pekanbaru berdampak asap, maka  akan diinformasikan selanjutnya.

Demikian imbauan ini dibuat agar dimaklumi dan dilaksanakan dengan saksama.

Flyover Pasar Pagi Arengka Pekanbaru berkabut asap tebal di pagi hari jarak pandang sekitar 1 km.

Sementara Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Pendidikan memberitahukan kepada Kepala SMA SMK Negeri dan Swasta Se Provinsi Riau, Kepala SLB Negeri dan Swasta tentang Penyesuaian Proses Belajar Mengajar (PBM) pada masa kabut asap.

Kadis Pendidikan Riau Kamsol melalui surat tertanggal 06 Oktober 2023 Nomor : 420/Disdiv/2.0/2023/26550
menegaskan berdasarkan pemantauan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di beberasa wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Riau saat ini menunjukkan kualitas udara dengan level TIDAK SEHAT. Sehubungan dengan hal tersebut diminta perhatian kepada seluruh Kepala Satuan Pendidikan SMA/SMK/SLB Negeri dan Swasta untuk melaksanakan hal-hal sebagai berikut:

1. Terhitung mulai Senin, 9 Oktober 2023 Proses Belajar Mengajar (PBM) dilaksanakan secara Daring dan rumah yang sistem pelaksanaannya diatur oleh satuan pendidikan masing-masing.

Flyover Sudirman Pekanbaru berkabut asap di pagi hari.

 

2. Setiap kepala satuan pendidikan memastikan PBM secara daring dapat berjalan dengan baik dan tetap memperhatikan capaian pembelajaran.

3. Mengimbau siswa-siswi beserta guru dan tenaga kependidikan untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat serta selalu memakai masker dalam beraktifitas di luar rumah.

4. Mengurangi kegiatan/aktifitas siswa di luar rumah.

5. Berkoordinasi dengan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah setempat (Wilayah I, II, III, IV) apabila terjadi sesuatu hal di satuan pendidikan yang memerlukan sebuah kebijakan.

6. Apabila Indeks Stardar Pencemaran Udara (ISPU) pada masing masing wilayah Kabupaten/Kota sudah membaik, agar Saudara kembali melaksanakan Proses Belajar Mengajar di sekolah seperti biasa/luring.

 

7. Dengan terbitnya surat edaran ini, maka surat Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau No. 420 Disdik/2/2023/29502 tanggal 5 Oktober 2023 tentang Dampak Asap pada Proses Belajar Mengajar (PBM) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Demikian disampaikan agar menjadi perhatian dan dilaksanakan.

Berdasarkan pantauan awak media ini, Kota Pekanbaru Ahad pagi hingga petang hari kemarin (8/10/2023) diselimuti kabut asap yang semakin mengkhawatirkan yang diperkirakan bersumber dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Pulau Sumatera dengan jumlah hotspot yang didata BMKG Pekanbaru sebanyak 1.816 titik panas pada Ahad petang (8/10/2023).

Hotspot ini tersebar di Sumatera Utara 4 titik, Bengkulu 8, Jambi 150, Lampung 115, Sumatera Barat 75, Sumatera Selatan 1.196, Kepulauan Riau 3, Bangka Belitung 45, Riau 220 titik hotspot tersebar di Kabupaten Bengkalis 2, Kabupaten Kepulauan Meranti 1 titik panas, Kabupaten Kampar 2, Kabupaten Kuantan Singingi 9, Kabupaten Pelalawan 8, Kabupaten Siak 1 titik panas atau hotspot.

 

Walau asap karhutla di Ahad pagi hari agak tebal, masyarakat Kota Pekanbaru tetap berkendara ada yang memakai masker ada yang tak pakai masker dan dominan memakai sepeda motor.

Dan Senin pagi tadi (9/10/2023) sekira pukul 07.00 WIB berdasarkan catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Simpangtiga Pekanbaru, titik panas atau hotspot yang diperkirakan dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih sebanyak 1.816 titik panas.

Masyarakat mengkhawatirkan kondisi yang kian parah ini apalagi di pagi hari jarak pandang di Kota Pekanbaru di Jalan HR Soebrantas Panam hanya sekitar 1 km. Di Jalan Sudirman Pekanbaru masyarakat mengurangi olahraga pagi hari karena udara cukup menyengat terhirup hidung dan warga mulai batuk-batuk, gatal-gatal di tenggorokan. Ada yang sudah masuk rumah sakit sejak dua pekan belakangan ini. (azf)