Seruan Boikot Produk Pro Israel Menggema di Monas, di Kota Pekanbaru Mc Donald Buka Gerai Baru

Demonstrasi akbar solidaritas Palestina di Monumen Nasional, Jakarta Ahad pagi lalu (5/11/2023) bawa pesan perlawanan ekonomi pada Israel dan produk-produk perusahaan multinasional. Di Jalan HR Soebrantas Panam Pekanbaru, Riau, Mc Donald buka gerai barunya di kawasan terpadat penduduk di Kota, Pekanbaru, Jumat (10/11/2023). (dan)
Pekanbaru, Detak Indonesia--Demonstrasi akbar solidaritas Palestina di Monumen Nasional, Jakarta, berlangsung Ahad pagi lalu (5/11/2023) membawa pesan perlawanan ekonomi pada Israel dan produk-produk perusahaan multinasional yang dianggap berkontribusi dalam pengepungan dan bombardir serangan udara yang telah menewaskan lebih dari 10.000 warga di Jalur Gaza dalam 30 hari terakhir.
Hal tersebut terlihat dari sejumlah pamflet bertuliskan ‘Boikot Israel’ yang dibawa massa demonstran dalam aksi solidaritas yang ikut dihadiri sejumlah tokoh nasional dan menteri kabinet.
Kendati demikian seruannya, di Kota Pekanbaru di Jalan HR Soebrantas Panam di kawasan penduduk terpadat di Kota Pekanbaru itu dengan penduduk sekitar 300.000 itu, Mc Donalds buka gerai barunya.
Pantauan Jumat bertepatan dengan Peringatan Hari Pahlawan 10 November 2023, gerai baru yang baru dibuka Mc Donalds ini kondisinya siap melayani.
Sementara seruan di Monas Ahad lalu itu dari kerumunan massa demonstran yang menyemut hingga ke luar area Monas, terlihat pula sejumlah demonstran yang membawa aneka spanduk dan pamflet yang memuat ajakan boikot secara spesifik produk McDonald, Coca Cola, Nestle dan Danone Aqua sebagaimana dilansir Tempo.co.

Gerai MC Donalds baru buka di Jalan HR Soebrantas Panam Pekanbaru di kawasan penduduk terpadat di Kota Pekanbaru, Riau.
Kelima brand itu, semuanya terafiliasi pada perusahaan multinasional di Amerika dan Eropa, diketahui aktif mendukung kebijakan zionis/apartheid Israel, baik dalam bentuk investasi, pendirian dan operasi pabrik maupun dukungan pendanaan langsung.
McDonalds, misalnya, diketahui mendukung pasukan Israel dengan memberikan makanan dan minuman gratis bahkan saat bombardir atas wilayah Gaza berlangsung. Sejak pekan pertama Oktober 2023, bombardir serangan udara Zionis Israel telah menewaskan setidaknya 10.000 warga Palestina di Gaza, di mana 4.000 orang di antaranya adalah anak-anak dan 2.500 orang lainnya adalah kaum perempuan. Inilah pelanggaran HAM berat zionis Israel yang belum ditanggapi Pengadilan HAM internasional.
Besarnya jumlah korban dalam waktu yang singkat itu menyebabkan sebagian pihak kini menggambarkan serangan Israel atas Gaza sebagai genosida terbesar dalam abad 21 ini.
Nestle, perusahaan makanan terbesar dunia dengan 2.000 brand global, diketahui memiliki unit bisnis di Israel, Osem, yang memproduksi aneka produk pangan. Seperti di Israel, unit operasi Nestle di Indonesia memproduksi produk pangan dan minuman air kemasan, termasuk susu Dancow, Milo, Nescafe, susu Bear Brand, susu Carnation, sereal Koko Krunch, cokelat Kitkat, susu bayi Lactogrow dan masih banyak lagi.
Coca-Cola sendiri diketahui memiliki sebuah pabrik yang berlokasi di kawasan pemukiman ilegal Atarot, yang merupakan bagian dari tanah warga Palestina yang diambilpaksa. Di Indonesia, Cola-Cola memayungi produk populer seperti merek Fanta, Sprite, Frestea, Scheweppes dan Minute Maid.
Sementara itu, Danone, induk raksasa air kemasan Aqua yang berbasis di Paris, diketahui belum lama ini telah mengivestasikan sedikitnya 3,5 juta dolar Amerika ke sebuah perusahaan startup Israel.
“Perusahaan susu raksasa asal Prancis, Danone, memimpin investasi sebesar 3,5 juta dollar AS ke Wilk. Investasi strategis ini melibatkan kemitraan potensial dalam pengembangan produk pengembangan komponen susu ibu (untuk susu formula dengan teknologi sel); investor lain termasuk Steakholder Foods dan Coca-Cola Israel,” tulis jurnalis Sharon Wroble di media Times of Israel (4/4/2023).
“Investasi ini bukan hal yang luar biasa, tapi nama (Danone) itu yang paling menarik. Jadi investasi untuk perusahaan food-tech Wilk ini bisa disebut sebagai terobosan bisnis,” tulis harian Jerusalem Post (22/5/2023), tentang makna penting kehadiran nama besar Danone di Israel.
Gerakan boikot terhadap Israel yang telah menggelinding di level global, utamanya Eropa dan Amerika, bertujuan memaksa negara-negara dan perusahaan-perusahaan swasta di dunia untuk mengakhiri partisipasi mereka dalam kejahatan zionis Israel, baik langsung maupun tidak langsung. Pertimbangan utamanya antara lain bahwa perekonomian Israel sangat bergantung pada perdagangan dan investasi internasional, sehingga sangat rentan terhadap boikot internasional, baik di bidang ekonomi, budaya, dan sosial.
Banyak perusahaan internasional mendapatkan keuntungan dari membantu Israel mempertahankan pendudukan, sistem apartheid, dan kolonialisme pendatang (settler colonialism) di Palestina, baik secara langsung maupun tidak langsung. Gerakan boikot, juga divestasi dan sanksi, menuntut perusahaan-perusahaan itu menghentikan investasi mereka di Israel dan Wilayah Pendudukan Palestina, sehingga pada gilirannya menekan zionis Israel mengakhiri pendudukan, sistem apartheid, dan kolonialisme pendatang terhadap Palestina yang telah berlangsung tanpa jeda dalam 75 tahun terkahir.
Metode Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) pernah berhasil memaksa rezim kulit putih di Afrika Selatan untuk mengakhiri sistem apartheid di negeri itu. Karena itu, gerakan boikot atas semua produk zionis Israel dan produk pro-Israel diyakini bisa berhasil sepanjang tepat sasaran dan dilakukan secara massif oleh warga dunia, termasuk di Indonesia.(*/di/azf)