Batu Bronjong Dekat Kelok Sembilan Miring Nyaris Tumbang, Jalur Riau-Sumbar Banyak Longsor

Jumat, 12 April 2024 - 15:32:14 WIB

Batu bronjong yang dipasangi kawat yang belum 100 persen selesai dikerjakan dekat flyover Kelok Sembilan Kabupaten Limapuluh Kota Sumbar nyaris tumbang ke jalan, jika tumbang akan menutup jalan dan memutus lalu lintas kendaraan Riau-Sumbar dan sebaliknya. Sementara di kawasan Tanjungbalit-Rimbo Datar Sumbar macet panjang karena ada proyek rigid pembetonan jalan. (Aznil Fajri/Detak Indonesia.co.id)

Bukittinggi, Detak Indonesia--Cuaca ekstrem akhir-akhir ini menyusul hujan deras dengan intensitas tinggi di wilayah Sumbar dan Riau. Beberapa jalur jalan dari Pekanbaru ke Sumbar banyak yang longsor.

Bahkan batu bronjong yang dipasangi kawat dekat flyover Kelok Sembilan yang berfungsi menahan longsor lereng nampak miring dan nyaris tumbang ke badan jalan. Kondisi ini terlihat oleh pengendara dari Pekanbaru menuju Bukittinggi 400 meter setelah lewat flyover Kelok Sembilan di Kabupaten Limapuluh Kota Sumbar. Batu bronjong jenis andesit ini diperkirakan belum 100 persen selesai dikerjakan, namun sudah nampak miring akan tumbang ke jalan dan pihak PUPR Sumbar perlu segera mengantisipasinya agar jangan tumbang ke jalan yang bakal dapat memutus jalur lalu lintas Riau-Sumbar dan sebaliknya.

Dalam Status Tanggap Darurat, sebagai antisipasi dan meningkatkan kesiapsiagaan, Bupati Agam Provinsi Sumatera Barat telah menerbitkan surat penetapan status tanggap darurat bencana banjir bandang dan banjir lahar dingin Gunungapi Marapi tertanggal 5 April 2024 sampai 18 April 2024, disusul dengan surat pembentukan posko tanggap darurat untuk periode yang sama.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari PhD, menjelaskan demi mengurangi dampak risiko bencana, maka BNPB bersama PVMBG mengimbau agar selalu meningkatkan kewaspadaan terutama pada saat terjadi hujan lebat dalam durasi lebih dari satu jam dengan tingkat visibilitas terbatas. Apabila hal itu terjadi, maka masyarakat yang tinggal di lereng tebing, bantaran sungai maupun wilayah hilir dan lereng bukit agar mengevakuasi diri secara mandiri ke tempat yang lebih aman.

 

Bagi masyarakat yang hendak mudik-balik atau melakukan kegiatan di luar (keluar-masuk) wilayah agar selalu mengikuti perkembangan informasi cuaca maupun peraturan lalu lintas yang berlaku, termasuk mematuhi rekomendasi dari PVMBG dan instansi terkait lainnya. Hindari jalur-jalur rawan longsor maupun banjir bandang dan ikuti rambu-rambu yang ada.

Masyarakat yang berada di sekitar Gunungapi Marapi termasuk pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek).

Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunungapi Marapi agar selalu mewaspadai potensi/ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

Apabila terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta menggunakan perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak rubuh.

 

Seluruh pihak diharaplkan untuk menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.

Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan PVMBG, BNPB, BPBD dan Instansi pegiat kebencanaan lainnya.

Kawasan yang berpotensi terlanda lahar dan perlu waspada terhadap lahar umumnya terletak di dekat lembah atau bagian hilir sungai, sedangkan perluasannya sering terjadi terutama pada belokan-belokan sungai dengan tebing rendah. Sungai-sungai yang berpotensi terhadap lahar/banjir terutama di sungai-sungai di lereng Utara, Timur Laut, Timur, Tenggara, Selatan dan Baratdaya berturut-turut adalah Batang Air Sungai Rimbo Piatu (BA Katik), Batang Air Bonjol (BA Lasi), Batang Air Gadang, Batang Air Sitapu, Batang Air Sereh Silintak dan Batang Air Jabur, Batang Air Anau, Batang Air Mandalliang, Batang Air Bangkahan, Batang Air Sigarunggung, Batang Air Sungai Jambu, Batang Air Sabu, Batang Gadis dan Sungai Talang.

Sementara itu, kawasan yang berpotensi terlanda hujan abu (lebat) dan kemungkinan lontaran batu (pijar) bila terjadi letusan besar adalah meliputi radius 7 km dari pusat kawah.

Bila terjadi letusan besar mungkin dapat menjadi perluasan awan panas yang meliputi daerah rendah terutama sebelah barat dan barat daya, dikarenakan morfologi agak terbuka ke arah tersebut. Luas daerah kawasan rawan bencana I diperkirakan seluas 211,9 km persegi dengan jumlah penduduk 58.967 jiwa (43.246 jiwa dan 15.721 jiwa), berdasarkan catatan sipil tahun 1999.

 

Waspada Bencana Susulan

PVMBG sampai hari ini masih menetapkan status Gunungapi Marapi pada level III atau ‘Siaga’. Seluruh gejala vulkanologi dari gunungapi berketinggian 2.891 mdpl ini masih sangat berpotensi terjadi.

Beberapa jenis bencana yang dapat dipicu oleh faktor cuaca dan dampak dari aktivitas vulkanologi Gunungapi Marapi masih sangat berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Agam, Tanah Datar, Padang Panjang, Padang Pariaman, Pasaman Barat, Pariaman, Pesisir Selatan, Payakumbuh, Solok, Solok Selatan, Limapuluh Kota, Kota Padang, Kota Bukittinggi dan Kota Solok.

Peringatan Dini Cuaca Riau Jumat 12 April 2024 dari Prakirawan BMKG Riau

Update peringatan dini cuaca Riau Jumat 12 April 2024 pukul 13:25 WIB masih berpotensi terjadi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada pukul 13:30 WIB di Kabupaten Kampar: XIII Koto Kampar, Kabupaten Indragiri Hulu: Batang Gangsal, Kabupaten Bengkalis: Bengkalis, Bantan, Bukit Batu, Siak Kecil, Kabupaten Indragiri Hilir: Kateman, Kemuning, Teluk Belengkong, Pulau Burung, Kabupaten Siak: Sungai Apit, Dayun, Sabak Auh, Mempura, Pusako, Kabupaten Kepulauan Meranti: Tebing Tinggi, Rangsang Barat, Rangsang, Tebing Tinggi Barat, Merbau, Pulaumerbau, Tebing Tinggi Timur, Tasik Putri Puyu, Rangsang Pesisir,  dan sekitarnya.

Dan dapat meluas ke wilayah 
Kabupaten Bengkalis: Bukit Batu, Kabupaten Pelalawan: Kuala Kampar,  dan sekitarnya. Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 16:30 WIB. (tim)