Warga Pengungsi Kesal Nekat Stop Mobil Truk Pengangkut Kayu di Siosar

Rabu, 12 Juni 2024 - 11:33:57 WIB

Warga pengungsi nekat hadang mobil-mobil truk pengangkut kayu CV Rehulina di Siosar, Selasa (11/6/2024)(Saritua Manalu/Detak Indonesia.co.id)

Siosar, Detak Indonesia--Warga pengungsi dari tiga desa, Desa Sigarang Garang, Desa Suka Meriah, dan Desa Bekerah Kecamatan Naman Teran di LUT Siosar, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Tanah Karo, Sumut, hentikan empat unit mobil truk milik CV Rehulina pengangkut kayu di Jalan Gedung Olah Raga (GOR) Lahan Usaha Tani (LUT) Desa Sigarang Garang di Siosar, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, Selasa (11/6/2024) sekira pukul 12.00 WIB. 

Menurut pantauan wartawan di TKP penghadangan mobil truk tersebut dilakukan warga karena sudah kesal mobil-mobil truk pengangkut kayu CV Rehulina, yang berlalu lalang melintasi di tiga desa tersebut tanpa adanya izin atau pertanggungjawaban dari pihak pengusaha kerusakan jalan akibat ulah mereka dan tidak ada aturan saat melaksanakan aktivitas. Akhirnya warga ke tiga desa tersebut melakukan aksi menghalangi jalan dengan cara memarkirkan mobil warga dan mengatakan bahwa jalan tersebut milik bersama bukan hanya jalan pengangkut kayu. 

 

Perdebatan sempat terjadi antara warga dan supir-supir mobil truk pengangkut kayu, di badan jalan GOR mengarah ke Desa Pertibi dekat pihon kayu fenomenal beru Ginting. 

Riko Sembiring warga Batu Karang mengatakan ini ladangnya, mobilnya juga berhak berhenti di sini, akibat mobil truk milik CV Rehulina. Sepanjang jalan sekitar sini sudah rusak, makanya warga meminta mobil-mobil truk kayu tersebut jangan lagi ada yang melintas, sebaiknya putar balik saja. 

Pengurus CV berinisial HS sempat di konfirmasi wartawan, pihaknya mengatakan tidak akan balik arah karena ini tanjakan tidak mungkin balik arah karena merasa tidak ada merusak jalan.

Sekitar 3 jam lamanya mobil kayu dan mobil warga berjejer di jalan tanpa ada yang mengalah, namun sekitar pukul 17.00 WIB, pihak keluarga HS datang meminta agar bisa lewat, warga Desa Sigarang-garang bersama Kepala Desa Bekerah dan Suka Meriah didampingi warganya, meminta supaya mobil pengangkut kayu jangan melintas di jalan tersebut karena hak sama-sama disini, dan akhirnya dengan adanya kesepakatan CV, memutar balik mobil dan membawa kayu kayu tersebut ke area asal penebangan kayu. (stm)