Polda Metro Jaya Kerja Sama dengan InterpolĀ 

Ahad, 18 Maret 2018 - 16:45:29 WIB

Polda Metro Jaya kini bekerja sama dengan Interpol mengembangkan kasus skimming yang meresahkan nasabah bank akhir-akhir ini. (foto ist)

Jakarta, Detak Indonesia--Polda Metro Jaya masih terus mengembangkan kasus skimming atau pencurian data nasabah bank di Indonesia. 

Dalam hal ini Polda Metro Jaya bekerja sama dengan International Criminal Police Organization atau Organisasi Polisi Kriminalitas Internasional (Interpol).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono didampingi Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Nico Afinta mengatakan, jumlah uang milik nasabah bank yang diambil pelaku secara langsung hanya beberapa saja. 

Itupun digunakan untuk kebutuhan sehari-hari pelaku, seperti menyewa hotel dan makan. Sisanya ditransfer ke rekening yang ada di luar negeri.

"Maka itu, kami akan meningkatkan kerja sama dengan pihak perbankan, BI, dan Interpol untuk mengembangkan kasus ini," tutur Kabid Humas Kombes Pol Argo Sabtu (17/3/2018).

Dalam aksinya menguras saldo puluhan nasabah bank di Indonesia, pelaku yang berjumlah lima orang memiliki peran masing-masing. 

Saat menjalankan aksinya para pelaku membagi tiga peran. 

Pertama, ada pelaku yang berperan sebagai penyedia alat skimming berupa hardware, software, kamera, dan alat skimming. Semua alat itu diimpor dari luar negeri.

"Kedua, ada yang mengoperasionalkan alat skimming itu, yakni yang memasang di titik-titik mesin ATM di beberapa wilayah di Indonesia, mengawasi, dan menentukan sasarannya," lanjut Kabid Humas Kombes Pol Argo

Adapun peran ketiga, ada yang bertugas mengambil data nasabah, lalu memasukannya ke dalam kartu ATM kosong, kemudian menguras uang milik nasabah bank tersebut di mesin ATM. 

Data nasabah bank itu dapat terekam alat skimming manakala terdapat calon korban yang tengah melakukan transaksi di sebuah mesin ATM yang sudah dipasangi alat skimming.

"Polanya, pelaku ini mentransfer uang milik korban ke rekening yang sudah disiapkan, atau dipindahkan ke Bitcoin untuk mengelabuhi petugas," tutup Kabid Humas Kombes Pol Argo.(*/rls/adifa)