Longsor Pekalongan, 16 Orang Meninggal Dunia, 17 Berhasil Dievakuasi

Selasa, 21 Januari 2025 - 22:00:11 WIB

Tim gabungan melakukan evakuasi korban meninggal dunia yang tertimbun longsor di Kabupaten Pekalongan pada Senin (21/1/2025). (Dok. BPBD Pekalongan)

Pekalongan, Detak Indonesia -- Enam belas orang ditemukan meninggal dunia setelah tertimbun longsoran di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah pada Senin (20/1/2025) pukul 17.30 waktu setempat. Longsor menimbun dua unit rumah dan menyeret beberapa kendaraan yang sedang melintas di wilayah tersebut.

Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB
Abdul Muhari Ph D hingga Selasa (21/1/2025) menjelaskan pencarian korban masih dilakukan oleh tim gabungan mengingat masih ada tiga orang yang dilaporkan hilang. Longsor juga menyebabkan 10 orang luka-luka yang segera dirujuk ke Puskesmas dan RSUD terdekat.

Selain korban jiwa, peristiwa juga menyebabkan dua unit jembatan rusak.

Selain longsor, banjir bandang juga menerjang wilayah tersebut pasca hujan deras yang mengguyur. Kerugian akibat banjir bandang masih dalam pendataan hingga saat ini.

Merujuk prakiraan cuaca BMKG tiga hari ke depan hingga (23/1/2025) wilayah Kabupaten Pekalongan masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang dapat memicu terjadinya banjir, banjir bandang, dan tanah longsor. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan. Bagi warga yang tinggal di dekat lereng dan tebing, pantau secara berkala kondisi tanah yang ada di sekitar rumah. Warga juga diminta melakukan evakuasi mandiri jika terjadi hujan terus menerus selama dua jam atau lebih.

Tim BPBD Pekalongan melakukan pendataan.

 

17 Korban Longsor Pekalongan Berhasil Dievakuasi

Tim gabungan kembali berhasil mengevakuasi 1 korban yang tertimbun longsor di Pekalongan pada Selasa (21/1/2025), Dengan ditemukannya 1 korban meninggal dunia, total korban yang berhasil ditemukan hingga pukul 17.30 WIB menjadi 17 orang.

Sementara, laporan jumlah korban hilang bertambah menjadi sembilan orang.

Hingga kini tim gabungan masih melakukan upaya pencarian dan evakuasi korban. Namun upaya tersebut terkendala cuaca dan kondisi jalan yang terputus di lapangan. Lokasi sulit diakses oleh alat berat yang dibutuhkan untuk evakuasi. Hujan juga masih mengguyur hingga saat ini yang menyulitkan tim pencarian melakukan penyisiran di lokasi kejadian.

Sementara itu, banjir juga melanda 9 Kecamatan di Kabupaten Pekalongan yaitu Kecamatan Petungkriyono, Kecamatan Doro, Kecamatan Lebakbarang, Kecamatan Talun, Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Kedungwuni, Kecamatan Wonopringgo, Kecamatan Wiradesa, dan Kecamatan Tirto.

Akibat banjir, dua orang mengalami luka ringan, 145 orang terpaksa harus mengungsi. Titik pengungsian berada di Mushola As-Syafaah sebanyak 75 jiwa, dan di Mushola Baitul Makmur sebanyak 70 jiwa.

Selain korban jiwa, banjir juga menyebabkan 25 unit rumah rusak berat, tiga akses jalan tergenang, tiga jembatan putus, dan satu tanggul yang berada di Kecamatan Tirto jebol.

 

BPBD Kabupaten Pekalongan segera melakukan penangan darurat bencana banjir dengan memberikan bantuan karung sebanyak 1.875 lembar untuk tanggul limpas di Desa Pesanggrahan, Kelurahan Bener dan Desa Karanghompo.

Merujuk prakiraan cuaca BMKG tiga hari kedepan hingga (23/1/2025) wilayah Kabupaten Pekalongan masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang dapat memicu terjadinya banjir, banjir bandang, dan tanah longsor. Sementara itu, selama proses penanganan darurat bencana longsor Pekalongan, warga diminta untuk tidak mendekati lokasi kejadian khawatir adanya longsor susulan. (rls/di)