Kapolda Riau Perintahkan Kapolresta/Kapolres Jaga Betul Bulan Ramadan

Pemusnahan ribuan botol minuman keras, narkoba, knalpot brong di Mal Pelayanan Publik (MPP) Jalan Sudirman Pekanbaru dipimpin Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal, hadir Wakil Ketua DPRD Riau H Pariaman Ihwan, Kapolresta Pekanbaru AKBP Jeki, dan undangan penting lainnya, Kamis siang (27/2/2025). (Aznil Fajri/Detak Indonesia.co.id)
Operasi sebulan menjelang Ramadan 1446 H. Operasi Cipta Kondisi, ribuan miras, narkoba, knalpot brong dimusnahkan !
Pekanbaru, Detak Indonesia--Operasi Cipta Kondisi yang dilancarkan Polda Riau jajaran sebulan menjelang bulan suci Ramadan 1446 H, berhasil menyita ribuan botol minuman keras (miras) narkoba berbagai jenis mulai sabu, pil ekstasi, ganja, dan juga knalpot Brong atau knalpot bising.
Semua hasil tangkapan tersebut dimusnahkan Kamis siang (27/2/2025) di halaman Mal Pelayanan Publik (MPP) Pekanbaru di halaman bekas Kantor Wali Kota lama Pekanbaru yang musnah terbakar tempo lalu, kini sudah rata dan bersih dengan tanah menjadi tapak parkir.
Menurut Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal, citra Provinsi Riau dilihat dari Kota Pekanbaru. Dari semua aspek. Aspek keamanan, tata kota, aspek ekonomi dan semua. Harus ditunjukkan di dan dibekap.
"Oleh karena itu, kali keempat, Saya melaksanakan Operasi Cipta Kondisi jelang Ramadan ini Saya berinisiasi ditempatkan di sini. Sekaligus mengambil berkahnya, menyemangati Kapolresta Pekanbaru AKBP Jeki dan timnya sekaligus menyambut Wali Kota Pekanbaru yang baru dan Gubernur Riau yang baru," kata M Iqbal.
Menurut M Iqbal, acara ini adalah rutin yang ditingkatkan. Ini adalah acara Polisi yang dibekap seluruh pihak. Baik TNI, Pemko Pekanbaru, Pemprov Riau, dan seluruh stakeholder melaksanakan kegiatan Cipta Menciptakan Kondisi Kondusif menjelang bulan Ramadan 1446 H.


"Kita tahu bulan suci Ramadan adalah penuh maghfirah, penuh berkah. Kita tidak ingin bulan Ramadan ini ada gangguan keamanan. Oleh karena itu satu bulan ini menjelang bulan Ramadan Kita gencarkan potensi-potensi gangguan keamanan kita kelola di hulunya. Kita tahu minuman keras adalah hulu dari masalah. Narkoba adalah hulu dari masalah," kata Irjen M Iqbal.
Banyak orang kecelakaan berbuat tindakan perbuatan melawan hukum, berkelahi, auzubillahminzaliq membunuh akibat mengkonsumsi narkoba atau minuman keras.
Begitu juga banyak kecelakaan awal 2025 tanggal 1 dinihari di wilayah hukum Tenayanraya Pekanbaru ada tiga yang meninggal dunia akibat pengemudinya out of control karena mengkonsumsi narkoba.
"Kegiatan-kegiatan inilah yang dilakukan hari ini. Di sini sudah didisplay contoh knalpot brong, juga sepeda motor. Ini adalah aksi kebut-kebutan dilakukan oleh anak-anak kita yang seharusnya kita bina. Bisa kita bina. Tapi kita lakukan penegakan hukum sekaligus pembinaan," jelas M Iqbal.
Sekaligus mengingatkan apabila ada kebut-kebutan akan sangat mengganggu kedisiplinan atau ketertiban masyarakat. Apalagi pada bulan Ramadan yang penuh berkah. Bayangkan kalaulah sholat Tarawih atau sholat Subuh diperdengarkan kebut-kebutan, bahkan juga ada tawuran dan sebagainya.


"Kita tidak ingin dengar ada gangguan keamanan pecah di Provinsi Riau ini pada bulan Ramadan. Dari ujung Kepulauan Meranti sampai ujung Indragiri Hilir Riau, kita serentak melaksanakan Operasi Rutin yang Ditingkatkan dengan semangat Cipta Kondisi Kondusif sehingga bulan Ramadan penuh maghfirah penuh berkah lebih khusu' daripada bulan-bulan sebelumnya," ujar M Iqbal.
Display narkoba cukup banyak dengan penjahat-penjahat narkoba yang ada. Ditayangkan ke publik. Bahwa 184 kg lebih barang bukti ini belum sempat dimusnahkan. Ini adalah kolaborasi keberhasilan Kepolisian Daerah Riau dengan Polresta Pekanbaru.
Ekstasi 131 ribu butir lebih, ganja 15 kg lebih, minuman keras 16 ribu botol lebih dengan berbagai merek. Ini kolaborasi Pemko Pekanbaru, Pemprov Riau, Polresta Pekanbaru, dan Polda Riau. Tuak 500 lebih, knalpot brong/bising tidak sesuai spektek 1.030 buah. Artinya ini dari tahun ke tahun banyak sekali.
"Saya perintahkan Pak Jeki Kapolresta Pekanbaru coba tindak di hulunya. Siapa yang menciptakan knalpot-knalpot brong ini. Buat konstruksi hukum. Sehingga polisi tidak melaksanakan penegakan hukum seolah-olah reaktif di jalan. Sudah ada dulu kejadian baru polisi timbul. Tapi Kapolresta kedepankan upaya-upaya preemtif dan preventif strike, serangan pencegahan. Lidik siapa pendistribusian siapa menjual ini lakukan penegakan hukum. Cari konstruksi agar tidak ada lagi knalpot-knalpot begini," tegas Kapolda Riau.
Kepolisian RI mempunyai tanggungjawab yang besar yaitu melakukan pemeliharaan Kamtibmas, khususnya pada bulan Ramadan ini. Perlindungan dan pengayoman masyarakat kami wujudkan dengan kegiatan rutin yang ditingkatkan yaitu serangan pencegahan. Serangan pencegahan ini dihadiahkan untuk seluruh masyarakat Riau, khususnya Kota Pekanbaru.


Menurut M Iqbal, kalau kita melakukan amal-amal saleh, memberikan sedekah, menolong orang, itu nilai sepuluh maksimum. Tapi kalau kita nahi munkar melakukan perbuatan-perbuatan seperti menegakkan kebenaran, memerangi kebatilan, nilainya seratus kali lipat menjadi seratus. Artinya kepada teman-teman Saya penegak hukum, penertib, penjamin keamanan laksanakan terus penertiban ini. Jangan sampai kita tidur, lalai, banyak korban.
Bayangkan bila seandainya ada tawuran menjelang subuh, setelah subuh, asmara subuh, mereka tawuran, auzubillah minzaliq ada korban, karena polisi tidak berbuat, alangkah menyesalnya kita. Kita tidak bisa menyelamatkan nyawa anak-anak.
"Oleh sebab itu Kapolresta Pekanbaru kerja sama betul dengan Pak Wali Kota, Pak Sekda sampaikan kepada Camat masing-masing, Lurah, jaga betul bulan Ramadan ini. Kelola dengan baik. Lakukan kiat-kiat. Intinya petugas harus timbul dulu. Jangan sampai ada masalah baru kita timbul. Kita hadir dulu, Negara hadir dulu sehingga masalah tidak jadi timbul," kata M Iqbal.(azf)