SIM Murah Keselamatan Mahal, Ayo Budayakan Tertib Lalin

Selasa, 27 Maret 2018 - 10:05:20 WIB

Tembilahan,  Detak Indonesia--Murah dan mahal adalah nomenklatur pada bisnis. Tatkala SIM dilabel murah atau mahal maka image yang terbangun adalah harganya, sedangkan untuk safety nya seolah diabaikan atau dinomor sekiankan. Semestinya SIM yang diutamakan adalah Keselamatan atau Safetynya. Tatkala SIM mendapat label seperti bisnis mahal atau murah maka proses perolehan SIM bisa saja menjadi seremonial atau asal ikut saja. 

Demikian disampaikan Kasat Lantas Inhil AKP Anindhita Rizal SH SIK. Menurutnya di sini bahayanya bagi keselamatan tatkala SIM dilabel murah atau mahal maka para peserta uji SIM akan siap menjadi korban (terbunuh atau cacat) di jalan raya atau menjadi pelaku yang mengorbankan banyak orang di jalan raya (pembunuh dan pembuat cacat atau pelaku yang kontra produktif). 

Konsep SIM seringkali tidak dipahami sebagai legitimasi kompetensi yang semestinya dipahami.

"SIM merupakan previledge/ hak istimewa yang diberikan kepada seseorang yang telah lulus uji (administrasi, kesehatan, teori, simulasi dan praktik); yang bersangkutan dianggap telah memiliki Pengetahuan, Ketrampilan, Kepekaan, Kepedulian akan Keselamatan bagi dirinya maupun orang lain.

Implementasi dari konsep SIM ini terdiri dari.
1. Pendidikan keselamatan (sekolah mengemudi), 2. Sistem uji SIM, 3. Sistem penerbitan SIM. 

"Ke tiga poin di atas merupakan rangkaian yang saling terkait antara satu dengan lainnya sebagai dasar catatan kompetensi para pemegang SIM. Ini juga akan dikaitkan dalam tanggung jawab mereka selaku pemegang/pemilik SIM dalam berlalu lintas.

Fungsi SIM sebagai bagian dari registrasi dan identifikasi pengemudi adalah sebagai berikut: 1. Jaminan legitimasi kompetensi, 2. Fungsi kontrol/ penegakan hukum yang dikaitkan dengan TAR maupun de merit point system, 3. Forensik kepolisian (mendukung proses penyidikan atau penegakan hukum yang berkaitan dengan pengemudi), 4. Pelayanan Prima Kepolisian yang mencakup pelayanan, keamanan, keselamatan, hukum, administrasi, informasi maupun kemanusiaan.

Proses transformasi safety ini yang menjadi pokok pada SIM sebagaimana jaminan legitimasi kompetensi. Tatkala SIM menjadi seremonial atau dijadikan semata-mata bagian bisnis apalagi politik untuk mendekatkan kepada masyarakat atau simpatik atau pencitraan semata maka Safety akan diabaikan dan semakin buruknya citra budaya berlalu lintas. 

Tak jarang kita mengabaikan masalah Safety dengan berbagai dalih, 1. Kendaraan sama, 2. Sudah terbiasa, 3. SIM mahal menyusahkan, 4. Mengapa harus ujian ini hanya memperumit dan mempersulit.

Keempat poin bisa diiyakan namun tatkala Safety dipertanyakan apa yang bisa mereka perbuat. Mampu membangkitkan orang mati? Mampu menyembuhkan patah tulang atau kecacatan lainnya akibat kecelakaan dengan cepat? Dapat dipastikan tidak ada yang mampu. Kita semua lupa bahwa manusia adalah aset utama bangsa. Korban kecelakaan begitu besar dan menjadi faktor pemiskinan.

Betapa besar korban sia-sia di jalan raya dari waktu sampai dengan nyawa manusia. Belum lagi social cost yang mahal yaitu citra budaya bangsa. Tatkala ingin melihat suatu bangsa lihat saja lalu lintasnya, Bill clinton mengatakan demikian. 

"Sekali lagi SIM janganlah menjadi alat pencitraan atau kepentingan apalagi untuk politik. Ini bermakna menyiapkan pembunuh dan orang-orang yang siap dibunuh di jalan raya. Inilah pentingnya SIM melalui proses baik edukasi, uji SIM, penerbitannya, TAR dan de merit point system/ sistem perpanjangan SIM nya. 

Keselamatan yang pertama dan utama maka sistem sistem dalam SIM adalah untuk: 1. Mewujudkan keamanan keselamatan ketertiban dan kelancaran lalu lintas, 2. Meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas, 3. Membangun budaya tertib berlalu lintas, 4. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

"Karena SIM untuk keselamatan dalam berlalu lintas dan bukan dilihat dari harganya, namun juga harus dilihat dari inti dari pembuatan SIM tersebut, yang berguna untuk keselamatan dalam berlalu lintas keselamatan untuk kemanusiaan," papar Kasat Lantas Inhil AKP Anindhita Rizal SH SIK. (adifa)