Bibit Sayur Mengandung Virus Asal China Ditangkap

Senin, 02 April 2018 - 02:41:44 WIB

Kepala Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Bali I Putu Terunanegara memperlihatkan bibit sayur asal China yang mengandung virus ditangkap.(Foto Ist)

Denpasar Bali, Detak Indonesia--Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Bali berhasil menggagalkan penyeludupan benih sayuran asal negeri Tirai Bambu China sebanyak 13.5 kg  21 Maret 2018 lalu di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.

Menurut keterangan Kepala Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Bali I Putu Terunanegara benih sayur itu sudah mengandung virus. Kemudian juga tak dilengkapi  surat izin. Puluhan kilogram benih sayuran asal China yang diamankan ini dibawa pengusaha asal Bedugul, Bangli, berinisial El.

Dari 13,5 kg benih sayuran mengandung virus tersebut terdiri dari 23 sachet bibit sawi seberat 500 gram, dua sachet bibit pokcay seberat 400 gram dan empat sachet bibit seledri seberat 300 gram.

Putu Terunanegara menjelaskan dari hasil pemeriksaan administrasi pemasukan benih itu ke Bali tanpa dilengkapi dokumen Phytosanitary Certificate dari China di mana ada kewajiban tambahan Surat Izin Pemasukan (SIP) dari Menteri Pertanian.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16/1992 pasal 5, dise utkan setiap media pembawa OPTK yang dimasukkan ke dalam wilayah NKRI harus disertai dokumen Phytosanitary Certificate dari negara asal, melalui tempat pemasukan yang telah ditetapkan serta dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina untuk dilakukan tindakan karantina.

“Hasil pemeriksaan administrasi menunjukkan pemasukan bibit tanpa disertai persyaratan yang ditetapkan, berdasarkan UU Nomor 16 pasal 14 dikakukan tindakan karantina yak ipenahanan dengan surat perintah penahanan,” kata Putu di Denpasar, Bali Kamis (29/3/2018).

Hasil pengujian laboratorium dengan metode ELISA dan PCR menunjukkan hasil bahwa bibit sayuran asal China itu positif mengandung bakteri Pseudomonas.

“Ada enam bakteri OPTK pada bibit sayuran itu dua di antaranya termasuk dalam kelompok Pseudomonas yaitu Pseudomonas syringae pv syringae dan Pseudomonas syringae pv maculicola. Bakteri Pseudomonas syringae pv maculicola bisa menyerang Iebih dari 25 spesies tanaman dalam famili Brassicaceae,” tambah Putu.

Dijelaskan bibit sayur asal China yang mengandung bakteri atau virus ini sangat berbahaya bagi tanaman lainnya. 

“Satu sachet bibit tersebut bisa ditanam di lahan luasnya puluhan hektare. Sehingga kalau ditanam dia akan mampu merusak tanaman lainnya,” tutup Putu.(*/di)