Hancurnya Jalan Aski Aris Rengat, "Aib" Buat Bupati Inhu

Senin, 30 April 2018 - 18:05:38 WIB

Rambu-rambu di Jalan Aski Aris Rengat Kabupaten Indragiri Hulu, Riau tertera ketentuan 7 ton, nyatanya 30 ton-40 ton truk tanki CPO melintas di sini. (Zul/Detak Indonesia.co.id)

Rengat, Detak Indonesia--Kapasitas ketahanan sumbu jalan Aski Aris Rengat Kabupaten Indragiri Hulu, Riau sebagaimana tertera di sisi ujang jalan adalah 7 ton per truk, meski disampaikan Kadis PUPR Kabupaten Inhu, Ir Yelpidar kemarin bahwa ketahanan sumbu jalan berada pada titik 8 ton per truk, namun ratusan truk tanki angkutan CPO dengan kapasitas 30 ton – 40 ton per truk tetap melintas, tapi dibiarkan.

Hancur leburnya badan jalan sepanjang jalan Aski Aris, hingga menuju pelabuhan bongkar Teluk Bagus (Inhil), akibat ulah pengusaha CPO Johor Djudin, yang mengangkut CPO dari sejumlah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang berada di Inhu, Kuansing, Sumbar dan Jambi, sungguh sangat melebihi tonase angkutan sebagaimana yang dipersyaratkan yaitu 7 ton – 8 ton per truk, angkutan CPO itu berlangsung setiap hari kecuali hari libur.

Truk angkutan CPO 30 ton-40 ton melintas di Kota Rengat

Dengan hancurnya badan Jalan Aski Aris Rengat hingga ke kawasan Desa Sei Beringin, Lumu, Sindolas dan Kuala Cenaku, merupakan “aib” buat Bupati Inhu Yopi Arianto, kenapa tidak, sejak kepemimpinan Yopi diawali dari tahun 2010, angkutan truk CPO itu tetap saja berada pada angka 30 ton – 40 tom per truk, kenyataannya dibiarkan, ini ada apa?, tanya Tokoh masyarakat Aski Aris, Ade Chandra SE.

Alasan bahwa status jalan Aski Aris Rengat adalah kewenangan Provinsi Riau, jangan dijadikan alasan konkret sehingga melemparkan tanggungjawab itu kepada pihak Provinsi Riau, karena kewenangan itu baru saja dilimpahkan tahun 2017 tahun kemarin, sebagaimana yang disampaikan Kadis PUPR Inhu Yelpidar kemarin saat memberikan keterangan kepada warga yang beraksi blokir jalan Aski Aris.

Pantas saja, mantan Anggota DPRD Inhu yang juga Ketua DPC PDI-P Kab Inhu, Juanda dalam statementnya di group WA Wartawan menyebutkan, hancurnya badan jalan Aski Aris Rengat hingga ke Kuala Cenaku, tidak lepas dari adanya dugaan "konspirasi" permainan oknum pejabat Inhu dengan oknum pengusaha CPO itu sendiri.

Menurut Ade Chandra, semua pejabat terkait di Inhu menyatakan hancurnya jalan Aski Aris itu adalah kewenangan Pemprov Riau karena status jalan tersebut adalah jalan Provinsi, itu alasan yang tidak mendasar dan terkesan dibuat buat, karena yang punya wilayah itu kan Pemkab Inhu, ada Dishub Inhu, ada Dinas PUPR Inhu, setidaknya ikut menertibkan dan melakukan pengawasan untuk menjadi bahan laporan.

Kuat dugaan, kata Ade Chandra, pengusaha CPO Johor Djudin sudah melakukan konspirasi terhadap oknum pejabat tertentu, sehingga memuluskan usahanya meski dengan daya angkut CPO yang jauh dari kapasitas yang ditentukan.

Masyarakat sepanjang jalan Aski Aris Rengat hingga ke Kuala Cenaku ini meminta kepada Pemprop Riau, agar angkutan CPO berupa truk tanki yang berkapasitas 30 ton – 40 ton per truk itu, dapat segera diganti dengan truk angkutan jenis Colt Diesel saja dengan kapasitas angkut 8 ton per truk.

Saat dilakukannya mediasi antara masyarakat jalan Aski Aris Rengat dengan yang mewakili Pemkab Inhu Kadis PUPR Inhu, Ir Yelpidar Jumat sore (27/4/2018) mengatakan, masih akan mengkonsultasikannya dengan Bupati Inhu Yopi Arianto, terkait hancurnya badan Jalan Aski Aris Rengat itu, keputusannya Senin (30/4/2018).

Yelpidar minta selama akan dilakukannya konsultasi dengan pejabat terkait di Inhu bersama Bupati Inhu, agar truk angkutan CPO dibebaskan melintas, dan nanti akan dicarikan solusinya, ucap Yelpidar kemarin.

Keterangan yang berhasil dirangkum awak media ini terhadap peserta aksi blokir Jalan Aski Aris Rengat menyebutkan, jika kondisi badan jalan tidak juga diperbaiki dan jenis truk tangki yang kapasitas 30 ton – 40 ton per truk itu tidak juga diganti dengan jenis Colt Diesel, maka masyarakat akan kembali melakukan aksi unjuk rasa dengan jumlah yang lebih banyak lagi, dan aksi itu dilakukan di rumah kediaman Johor Djudin nantinya, ucap mereka.

Direktur PT Sumber Kencana (SK), Johor Djudin tidak bersedia dikonfirmasi awak media ini, berulang kali dihubungi HP nya meski nada deringnya masuk, namun Johor memilih tidak mengangkat HPnya, begitu juga saat di sms pun tidak berkenan dia membalas.(zp)