Saat Tito di Jordania, Mako Brimob Dikuasai Napi Teroris

Kamis, 10 Mei 2018 - 10:18:02 WIB

Wakapolri Komjen Pol Syafrudin. (Foto Net)

Depok, Detak Indonesia--Ketua Presidiun Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyayangkan kejadian di Mako Brimob Kelapa Dua Depok Jawa Barat yang dikuasai tahanan teroris selama 40 jam sejak Selasa malam (8/5/2018) dan berakhir Kamis pagi (10/5/2018).

"Sangat ironis tentunya, di saat Kapolri sedang berada di Jordania membuka pameran dan bicara tentang keberhasilan Indonesia memberantas terorisme justru Rutan Brimob tempat teroris ditahan dikacaukan dan para teroris berhasil membunuh lima polisi," kata Neta S Pane. 

Kasus kekacauan di Rutan Brimob yang menyebabkan lima polisi tewas adalah tamparan keras buat Brimob, Densus 88 dan Polri. Sebab peristiwa tragis ini terjadi di markas pasukan elit kepolisian.

"Indonesia Police Watch (IPW) menyayangkan, kenapa Polri begitu lamban dalam mengungkapkan secara transparan kerusuhan di Rutan  Brimob, terutama tentang tewasnya lima polisi. Kelimanya sudah tewas sejak pukul 01.00 dinihari tapi baru diumumkan pada pukul 16.00 dan sebelumnya kepolisian selalu mengatakan tidak ada korban tewas dalam kekacauan itu. Sikap polisi yang tidak transpan ini sangat aneh," tegas Neta S Pane.

Rutan Mako Brimob Kelapa Dua Depok Jawa Barat

Sampai Rabu sore (9/5/2018) polisi selalu mengatakan situasi sudah terkendali. Tapi faktanya Rutan Brimob masih dikuasai tahanan teroris dan masih ada polisi yang disandera (Brigadir Iwan Sarjana). Selain itu 156 tahanan teroris masih menguasai sekitar 30 senpi yang sebagian besar laras panjang dan 300 amunisi. Sementara polisi belum berhasil memutus komunikasi para tahanan teroris dengan jaringan mereka di luar dan sangat disayangkan kenapa para tahanan teroris itu bisa memiliki hp selama di tahanan.

IPW berharap kepolisian bisa bertindak profesional agar anggotanya tidak kembali menjadi korban keberutalan teroris. Jika polisi kembali tewas dalam peristiwa kekacauan di Rutan Brimob, para teroris merasa akan mendapat kemenangan besar. Inilah yang harus dicegah kepolisian.

Terpisah, Kamis pagi tadi (10/5/2018) Wakapolri Komjen Pol Sjafrudin menjelaskan bahwa Rutan Mako Brimob sudah dapat dikuasai kembali oleh Polri dengan pendekatan soft tanpa negosiasi. Aparat kepolisian melakulan operasi pendekatan lunak.

Sementara Komandan Korps Brimob Polri Irjen Pol Rudy Sufahriadi kepada pers mengatakan jajarannya melakukan operasi lunak dengan meledakkan tembok Rutan Mako Brimob dan saat masuk ke dalam pasukan elit Brimob melepaskan gas air mata dan beberapa tahanan teroris menyerah.  Ada 10 tahanan teroris yang melawan namun dapat diamankan. Ada suara ledakan itu adalah bahan peledak yang sempat dikuasai dirakit para tahanan diledakkan oleh petugas Brimob. 

Data korban Rabu 9 Mei 2018 dari pukul 12.20 WIB samoai pukul 16.27 WIB, Gabungan Tim Inafis Bareskrim Polri dan Inafis Polda Metro Jaya sebanyak 8 personel, Pimpinan Kompol Suyamta SH dan Kompol Mumuh Saepuloh SH, telah melaksanakan giat pengambilan sidik jari dan pengambilan poto korban kasus kerusuhan napi teroris di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, dari hasil Identifikasi terhadap 6 mayat dapat dilaporkan sbb :   

Pertama lebel  mayat  RS POL/V/001, korban atas nama Briptu Fandi Setio Nugroho, lahir 9 Desember 1988, Penyidik Densus 88, alamat Jalan Tugu II No.30 Perum Kopri Kecamatan Magelang Utara Magelang Jateng, NIK. 3371020912880003, Luka : luka gorok leher tembus dari leher belakang sampai tenggorokan, luka lecet pada alis kiri, luka terbuka pada pipi kanan.                                
Jenazah kedua, lebel mayat RS POL/V/002, korban atas nama Syukron Fadhli, lahir  9 Oktober 1977, NIK. 3305230910970001, Ayah : Trianto, Ibu : Umayah, Alamat. Komplek TNI-AD III Cakung Jakarta Timur, Luka : luka tembak pada kepala bagian kiri atas kuping tembus kepala sebelah kanan, luka lecet paha kanan.                                    

Jenazah ketiga lebel mayat RS POL/V/003, korban : Wahyu Catur Pamungkas, lahir 24 Mei 1994, alamat Kamulyan Kwarasan Rt.002/02 Kabupaten Kebumen Jateng , Luka : luka gorok pada leher kanan sampai pipi kanan bawah, luka pada dagu kanan, luka tembak pada dahi sebelah kiri.

Jenazah keempat lebel mayat RS POL/V/OO5, korban atas nama Yudi Rospuji Siswanto, lahir 19 Desember 1977, alamat Perum Bukit Waringin Blok. K.4/03 Tajur Halang Bogor, NIK. 3201371912770001, Luka : luka tusuk pada kaki kanan, luka sobek lutut belakang,  luka sayat pada kaki kiri, luka sobek pada punggung telapak kaki, jempol kaki kiri robek, pelipis kanan robek, mata kanan kiri luka bacok, leher luka bacok, dada kiri kanan luka tusuk, tangan kanan luka bacok, siku kanan luka bacok, tangan kanan atas luka.  

Jenazah kelima lebel mayat RS POL/V/006, korban atas nama Denny Setiadi SH, lahir 15 Mei 1985, NIK. 3275041505850013, Alamat Jalan Kramat III Blok. E No.46 Kelurahan Cipayung Jaktim, luka  pipi kiri luka bacok, pipi bengkak gigi atas lepas, leher belakang luka bacok, luka tembak pada dada kanan.

Jenazah keenam lebel mayat RS POL/V/007, korban atas nama Beni Samsutrisno, lahir 18 Juni 1986, wiraswasta, alamat Pintu Rimbo Jarong Kudung Kecamatan Ampek Nagara Kabupaten Agam Sumbar, NIK. 1306131806860002, luka luka tembak pada dada kiri dua lobang (tahanan teroris/ Napiter).       

Kegiatan Identifikasi terhadap mayat dengan menggunakan alat berupa kamera, handycam, mambis, kartu AK.23.

Kamis pagi ini juga (10/5/2018) sekitar 145 napi teroris Rutan Mako Brimob ini dipindahkan ke Lapas Nusakambangan. (*/di/azf)