Lagi,  Empat Ledakan Bom Susulan Guncang Jawa Timur

Senin, 14 Mei 2018 - 00:12:31 WIB

Foto Net

Sidoarjo, Detak Indonesia--Ledakan bom susulan kembali terjadi di Jawa Timur, Minggu malam tadi (13/5/2018) pukul 21.00 WIB.

Empat ledakan bom terdengar mengguncang sebuah rusunawa Wonocolo di Sidoarjo Jawa Timur dari sebuah kamar lantai lima rusunawa tersebut. Tiga meninggal dunia yakni Anton sebagai kepala keluarga dan isterinya serta satu anaknya. Sebelumnya ledakan terjadi di tiga gereja di Surabaya Minggu pagi (13/5/2018) pukul 07.30 WIB. 

Ledakan bom di lantai lima rusunawa Wonocolo Sidoarjo Jawa Timur Minggu malam tadi (13/5/2018) pukul 21.00 WIB polisi melumpuhkan Anton terduga teroris. 

Pihak polisi dibantu TNI malam tadi mensterilkan lokasi rusunawa Wonocolo tersebut.  Warga diminta menjauh,  sementara kru televisi dan wartawan hanya bisa mengambil gambar dari kejauhan. Untuk masuk ke rusunawa ini melalui gang kecil.

Terpisah, mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Ansyaad Mbai menyatakan ada keterkaitan ledakan ini dengan penangkapan di Cianjur yang mau melakulan ledakan bom di Bogor sekitarnya. 

Sementara Divisi Humas Mabes Polri pasca ledakan bom di tiga gereja di Surabaya Minggu pagi (13/5/2018) merilis adanya penangkapan terduga teroris yang mau melakukan aksi bom.

Ledakan bom di lantai lima rusunawa Wonocolo Sidiarjo Jawa Timur  kepala keluarga Anton,  isteri dan satu anaknya meninggal Minggu malam (13/5/2018) pukul 21.00 WIB. 

Penangkapan teroris dilakukan di Cianjur Jawa Barat. Tempat kejadian perkara (TKP) di
Terminal Pasir Hayam/Nebrod Jalan Perintis Kemerdekaan Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur, Jawa Barat Minggu dinihari (13/5/2018) pukul 02.00 WIB.

Barang bukti (BB)  KTP atas nama BBN,  foto kopi KTP BBN, SIM A BBN,  kartu pelajar atas nama BBN, value card, kartu multi trip, 1 buah hp.

Barang bukti lain KTP atas nama‎ Dcn, SIM C Dcn, kartu jkn atas nama Dcn, kartu identitas sidik jari  Dcn. Kemudian KTP ‎atas nama Ar, SaiM C Ar, kartu atm, 2 buah senpi jenis Revolver, peluru 8 buah, 1 buah tulisan kertas putih, carge hp, KTP atas nama Hs, kartu E- tol Flazz, kartu Telkomsel dua buah, gunting kuku, ikat rambut warna merah hitam, 1 Unit mobil Hondra Brio warna silver, 3 tas di dalam mobil yang diduga bahan peledak, 2 buah busur dan anak panahnya, 2 buah pelindung kepala (helm)

Polisi mengamankan lokasi ledakan bom memasang police line di lantai V Rusunawa Wonocolo Sidoarjo Jawa Timur,  Minggu malam (13/5/2018) pasca ledakan pukul 21.00 WIB malam tadi

Kronologi, polisi melakukan penangkapan kepada empat orang terduga teroris berdasarkan informasi. Keempat pelaku yang menggunakan sebuah mobil Honda Brio warna silver dengan nomor polisi (Nopol) F 1614 UZ itu telah dibuntuti petugas sejak dari wilayah Sukabumi, Jawa Barat. 

Saat di wilayah Cianjur, tepatnya di perempatan Pasirhayam para terduga teroris itu diduga telah mengetahui keberadaan petugas. Sehingga mereka mencoba melarikan diri, dengan masuk ke dalam kawasan Terminal Pasirhayam. Tak mau target buruannya lepas, petugas langsung melakukan pengejaran. 

Namun saat akan diberhentikan oleh petugas keempat terduga teroris itu mencoba melawan dengan senjata api yang mereka bawa.

Sehingga Polisi melakukan tindakan tegas dan keempat terduga teroris itu tertembak karena melakukan perlawanan. 

Pada pukul.04.30 WIB  jenazah dibawa ke RS Keramat Jati Jakarta.

Tidak berselang lama pihak Kepolisian kembali menangkap dua tersangka lainnya yaitu Ghofur di Sukabumi dan  di Cikarang, Bekasi

Modus operandi (MO), tersangka akan melakukan aksi teror jelang pelaksanaan Ramadan dan Idul Fitri mendatang. Pernah mekakukan Idad dan latihan militer di Sukabumi. Merencanakan amaliah di sejumlah Mako/Pos Polisi di wilayah Bogor, Bandung, Jakarta dan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok Jawa Barat. 


Tersangka BBN lahir di Kuningan 1 Agustus 1997 pekerjaan pelajar/mahasiswa alamat  Desa Utan Panjang Kemayoran Jakarta Pusat. Kemudian Dcn lahir di Jakarta 13 Januari 1995 pekerjaan karyawan swasta alamat Kecamatan Klirong Kabupaten Kebumen Jawa Tengah (Jateng). 

Kemudian Ar lahir di Pekalongan 18 Agustus 1985 alamat Kecamatan Kesasi Kabupaten Pekalongan Jateng.
Selanjutnya HS lahir di Kalicinta 10 Juli 1994 alamat Kecamatan Kotabumi utara Lampung utara.

Tak berselang lama Polisi kembali menangkap dua tersangka lainnya di tempat yang berbeda inisial G alamat Desa Cikembar, Sukabumi, Jawa Barat. Kemudian MI alamat Kampung Cijambe, Cikarang, Jawa Barat.

Upaya yang dilakukan Polisi melakukan olah TKP oleh Polres Cianjur, pengamanan TKP oleh Polres Cianjur, koordinasi dengan tim Penjinak Bom (Jibom), Polisi melakukan penyelidikan lebih lanjut dengan pengumpulan bahan keterangan, Polisi telah mengamankan barang bukti.

Imbauan Polri agar masyarakat tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan serta tidak terprovokasi dengan pemberitaan yang tidak jelas.(*/di)