Belanda, Australia Tuduh Rusia Tembak Jatuh Pesawat Malaysia MH17

Sabtu, 26 Mei 2018 - 14:24:10 WIB

Semua penumpang 298 orang di atas pesawat Malaysia Airlines 17 tewas ketika pesawat itu ditembak jatuh pada 17 Juli 2014 (Foto EPA)

St Petersburg, Detak Indonesia--Rusia mengecam tawaran 'mendiskreditkan' setelah Belanda dan Australia mengatakan Rusia bertanggung jawab atas penembakan pesawat jet Malaysia 2014 MH17 yang menewaskan 298 orang.

Al Jazeera melansir Sabtu (26/5/2018) fakta sejarah bahwa pesawat jatuh di timur Ukraina pada tahun 2014. Semua 298 orang di dalamnya tewas. Keluarga korban ingin tahu siapa yang bertanggung jawab. Rusia membantah bahwa rudal ditembakkan dari daerah yang dikuasai pemberontak 

Belanda dan Australia secara resmi telah menuduh Rusia bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat penumpang Malaysia Airlines  pada 2014 yang menewaskan 298 orang.

Langkah pada hari Jumat datang sehari setelah penyelidik internasional menyimpulkan bahwa rudal yang menabrak pesawat MH17 berasal dari brigade militer Rusia di Kursk.

Pada saat  insiden pada 17 Juli 2014 , separatis pro-Rusia bertempur melawan pasukan pemerintah Ukraina di wilayah tersebut.

Boeing 777 pecah di udara, melemparkan puing-puing di beberapa kilometer ladang di wilayah yang dikuasai pemberontak.

Kedua negara "menganggap Rusia bertanggung jawab atas bagiannya dalam tur" dari penerbangan Malaysia Airlines, kata pemerintah Belanda dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat.

Mereka sekarang mungkin bergerak menyerahkan berkas kompleks ke hakim atau organisasi internasional, tambahnya.

"Australia dan Belanda kini telah memberitahu Federasi Rusia bahwa kami menganggapnya bertanggung jawab di bawah hukum internasional untuk perannya dalam meruntuhkan MH17," kata Julie Bishop, Menteri Luar Negeri Australia.

Australia dan Belanda telah meminta Rusia untuk bernegosiasi guna membuka dialog tentang perilakunya dan mencari reparasi.

Rory Challands Al Jazeera,  melaporkan dari kota terbesar kedua di Rusia St Petersburg, mengatakan bukti yang diberikan oleh Tim Investigasi Gabungan (JIT) dipimpin Belanda dan Australia untuk percaya bahwa Rusia bertanggung jawab.

Memegang negara yang bertanggung jawab secara hukum adalah proses yang rumit tetapi apa yang diinginkan Belanda dan Australia adalah agar Rusia dapat bernegosiasi dengan keduanya, yang pada akhirnya akan menyebabkan reparasi bagi keluarga korban.

Mendiskreditkan Rusia

Rusia mengatakan pada hari Jumat bahwa Belanda tidak memberikan bukti bahwa Moskow berada tepat di belakang penembakan di bawah penerbangan MH17, menuduh Belanda mempromosikan agenda mereka sendiri. 

"Mereka secara praktis tidak ragu bahwa rudal BUK berasal dari Rusia," kata Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov kepada wartawan di St Petersburg. 

"Saya bertanya (Menteri Luar Negeri Belanda Stef Blok) tentang fakta-fakta yang membuktikan klaim-klaim ini. Dia tidak memberi saya fakta bahwa mereka ingin Rusia membantu membangunnya berdasarkan kecurigaan tidak berdasar," kata Lavrov.(*/di)