Mahathir: Najib Peran Sentral dalam Skandal 1MDB

Kamis, 21 Juni 2018 - 08:09:22 WIB

KUALA LUMPUR, Detak Indonesia - Penggelapan dan penyuapan dengan uang pemerintah adalah tuduhan yang diinginkan Malaysia menghadapi mantan perdana menteri Najib Razak. Hal ini menyusul penyelidikan terhadap dana yang dijarah dari 1MDB dan dikelola pemerintah, demikian Perdana Menteri Mahathir Mohamad, Selasa (20/6).

Mahathir mengatakan dalam sebuah wawancara eksklusif bahwa para penyelidik Malaysia sudah "memiliki kasus yang hampir sempurna" terhadap para tersangka utama yang telah menggelapkan uang 1Malaysia Development Berhad (1MDB) dan menyalahgunakan miliaran dolar dalam dana publik. Dia juga menyebut Najib, yang mendirikan 1MDB pada 2009, memiliki peran sentral.

"Dia benar-benar bertanggung jawab untuk 1MDB. Tidak ada yang bisa dilakukan tanpa tanda tangannya, dan kami memiliki tanda tangannya pada semua transaksi yang dimasukkan oleh 1MDB. Karena itu, dia bertanggung jawab," kata Mahathir.

Setelah pensiun sebagai perdana menteri pada 2003 setelah 22 tahun berkuasa, Mahathir -yang berusia 92 tahun- keluar dari masa pensiun dan bergabung dengan oposisi untuk menggulingkan Najib dalam pemilihan umum Malaysia bulan lalu. Menyusul kemenangannya yang mengejutkan, Mahathir telah membuka kembali penyelidikan atas keterlibatan 1MDB dan Najib dalam operasinya.

Sebagai hasil dari penyelidikan anti-kleptokrasi, Departemen Kehakiman Amerika Serikat telah menuduh lebih dari 4,5 miliar dolar AS telah disalahgunakan dari 1MDB dan sekitar 700 juta dolar AS yang berakhir di rekening bank pribadi Najib. Mahathir telah melarang Najib meninggalkan Malaysia, dan polisi telah mencari properti yang terkait dengannya, sementara penyelidik anti-korupsi mempertanyakan Najib dan istrinya, Rosmah Mansor.