Bocah Perempuan Korban Cabul di PekanbaruĀ Diperiksa Intensif

Rabu, 18 Juli 2018 - 14:46:02 WIB

Anak-anak perempuan bocah di bawah umur korban cabul didampingi ibunya makan di emperan lantai Mapolresta Pekanbaru Rabu siang (18/7/2018). (Aznil Fajri/Detak Indonesia.co.id)

Pekanbaru, Detak Indonesia--Bunga (11 tahun), bukan nama sebenarnya, bocah perempuan yang diduga jadi korban cabul oknum Ketua RW di Kelurahan Mentangor Kecamatan Tenayanraya Pekanbaru, Riau menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik Polresta Pekanbaru, Rabu (18/7/2018).

Bunga didampingi ayahnya Bahrul dan juga didampingi Ketua Lembaga Bantuan Perlindungan Perempuan dan Anak Riau (LBP2AR) Rosmaini mereka di BAP penyidik.

Laporan perbuatan cabul ini sudah disampaikan pada 8 Juli 2018 lalu sudah ke polisi di Polresta Pekanbaru.

Namun sampai Selasa 17 Juli 2018, laporan orangtua korban belum juga ditindakpanjuti. Polisi belum memanggil terlapor. Karena merasa tak ditanggapi sudah seminggu dilaporkan, orangtua korban Bahrul mengungkapkan hal ini kepada wartawan Selasa (17/7/2018).

Bahrul, orangtua korban diwawancara wartawan di Mapolresta Pekanbaru

Menurul Bahrul (guru) alamat Jalan Cinta Budi No.04 Jalan Lintas Timur Km 14,5 Tenayanraya Pekanbaru putrinya sudah divisum dokter dan positif korban cabul.

Menurut Bahrul, sebenarnya sebelum melapor ke Polresta Pekanbaru, Riau, warga sudah musyawarah dan memanggil dan mengadakan pertemuan dengan oknum Ketua RW bersangkutan. Dalam pertemuan ini disepakati agar tindakan cabul jangan dilakukan lagi. Dia harus diusir dari kampung ini, yang menurut pengaduan warga ada sekitar enam anak perempuan di bawah umur yang jadi korban cabul oknum Ketua RW ini.

Namun oknum Ketua RW ini beberapa hari berikutnya melakukan serangan balik menuduh warga memfitnahnya dan akan menuntut, akan memasukkan ke penjara siapa yang memfitnahnya dan memakai jasa pengacara.

Merasa tertekan akhirnya warga melaporkan oknum Ketua RW ini ke Polresta Pekanbaru 8 Juli 2018 dengan nomor laporan LP.STPLK/603/VII/2018/RIAU RESTA PEKANBARU.

Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bimo Ariyanto diwawancara wartawan di ruang kerjanya

Dalam pantauan di Mapolresta Pekanbaru Rabu siang (18/7/2018) hanya lima bocah perempuan yang jadi korban cabul yang datang ke Mapolresta Pekanbaru didampingi ibunya. Sedangkan satu korban lagi tak datang karena takut ancaman oknum Ketua RW. Mereka maian siang bersama di teras belakang Mapolresta Pekanbaru dekat kantin samping musala Polresta Pekanbaru.

Sampai diturunkannya berita ini sejak sepekan lalu dilaporkan, oknum Ketua RW yang dituding melakukan tindak pencabulan terhadap anak perempuan di bawah umur ini belum juga diproses.

Kapolresta Pekanbaru melalui Kasat Reskrim Kompol Bimo Ariyanto SH SIK yang berusaha  dikonfirmasi sejumlah wartawan Rabu siang (18/7/2018) masih sibuk dan belum memberi keterangan. Sejumlah wartawan sudah menunggu satu jam di luar ruangannya. Namun akhirnya wawancara berhasil di ruang kerjanya.

Menurut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bimo Ariyanto SH SIK kepada wartawan di ruang kerjanya memang benar pihaknya telah menerima laporan dugaan adanya tindak asusila yang dilaporkan orangtua korban Bahrul Ulum. Saat ini polisi sedang menyelidiki kasus ini.(azf)