Buruh Ancam Mogok, OperasiĀ  Chevron Bakal Lumpuh

Kamis, 19 Juli 2018 - 12:30:57 WIB

Ketua KSBSI Riau Juandi Hutauruk dan massa buruh demo di kantor BPMigas Riau Jalan Ahmad Yani Pekanbaru, Kamis (19/7/2018).(Aznil Fajri/Detak Indonesia.co.id)

Pekanbaru, Detak Indonesia--Sehubungan belum naiknya upah minimum pekerja migas Chevron dari Januari 2018 hingga Juli 2018, dan tuntutan buruh migas yang bekerja untuk kepentingan operasional migas PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) di Riau tak juga dikabulkan, ratusan buruh migas KSBSI Riau berunjuk rasa ke Kantor BPMigas Jalan Ahmad Yani Pekanbaru Kamis (19/7/2018).

Dalam orasinya di depan Kantor BPMigas Riau itu Juandi Hutauruk Ketua Korwil KSBSI Riau mengatakan pihaknya bersama buruh akan mogok kerja mulai Jumat 20 Juli 2018 bila tuntutan kenaikan upah minimum yang dituntut tak direalisasikan.

"Kami akan mogok kerja besok (Jumat 20 Juli 2018, red), kami siap melumpuhkan operasional Chevron dan siap melumpuhkan Kota Pekanbaru dengan jumlah buruh yang demo akan lebih besar jumlahnya," kata Juandi Hutauruk.

Di sela-sela demo ini, kepada wartawan, Juandi menjelaskan tuntutan kenaikan upah minimum itu sekitar Rp400 ribu. Jadi tahun 2017 lalu dengan masuknya tahun 2018 sekarang harusnya upah minimum itu naik, namun tak naik juga sampai Juli 2018 ini.

Pihak KSBSI Riau sudah berupaya minta bertemu dengan Disnaker Riau dan juga pihak BPMigas namun mereka belum mau juga bertemu untuk membicarakan masalah ini.

Turunnya harga minyak dunia kata Juandi tak ada kaitannya dengan tak dinaikkannya dan tak dibayarnya upah minimum buruh migas. Upah minimum seharusnya tetap naik dan harus dibayarkan. Tapi sampai sekarang tak juga dibayarkan maka buruh migas Chevron demo.

Terpisah, Humas PT CPI Rumbai Pekanbaru, Okta yang dihubungi via whatsappnya belum memberi keterangan.(azf)