Asal Usul Saung Mewah Lapas Sukamiskin

Rabu, 25 Juli 2018 - 08:14:45 WIB

Saung "Mewah" Dalam Lapas Sukamiskin

JAKARTA, Detak Indonesia.co.id -- Keberadaan saung-saung mewah yang berdiri di tengah-tengah lapangan yang berada di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin menjadi sorotan, pasca Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap tangan Kepala Lapas Sukamiskin, Wahid Husein.

Meskipun kondisi saung-saung itu kini telah ditertibkan dan dibongkar, namun siapa kira saung-saung bambu mewah itu sebenarnya dibangun oleh pribadi masing-masing narapidana kasus korupsi di Lapas Sukamiskin.

Mantan terpidana kasus suap pengamanan kasus Bansos Sumut, Patrice Rio Capella menuturkan bahwa saung-saung di Lapas Sukamiskin itu dibangun sekitar tahun 2014, atas inisiatif sejumlah napi korupsi.

Saung-saung itu dibangun sebagai tempat menerima kunjungan keluarga maupun tamu narapidana. Sebab, sebelum ada saung-saung itu, ruang aula yang digunakan untuk menerima tamu tidak mampu menampu jumlah tamu yang datang.

"Karena penuh ada yang gelar tikar di selasar, ada yang di masjid, dimana aja tersebar itu. Nah 2014 napi punya inisiatif untuk bikin saung besar untuk terima tamu," kata Rio Capella di Indonesia Lawyer Club, Selasa malam, 24 Juli 2018.

Sejumlah politisi dan pejabat negara pernah mengunjungi Lapas Sukamiskin. Sebut saja Jusuf Kalla, Boediono, Prabowo Subianto dan anggota Komisi III DPR. Mereka kata Rio, datang dan menemui koleganya yang menjadi tahanan korupsi diterima dan menemui napi di saung-saung tersebut.

"Itu sebenarnya fungsi saung itu. Kalau disebut mewah? Mewahnya dari mana. Masa duduk di rumput? Mewah ini ukurannya harus disamakan," ujarnya.

Menurutnya, keberadaan saung-saung itu juga tak lepas dari kebijakan pemerintah melalui Wakil Menteri Hukum dan HAM, Denny Indrayana tahun 2012 lalu, terkait penetapan Lapas Sukamiskin sebagai lapas khusus narapidana korupsi.(DI)