Korban Tsunami Selat Sunda, 20 Tewas

Ahad, 23 Desember 2018 - 06:12:06 WIB

Korban gelombang tinggi atau tsunami di sekitar Selat Sunda dan Lampung Selatan 20 orang tewas. Cukup unik tsunami terjadi tak ada gempa namun sedang diteliti apakah akibat erupsi longsoran bawah laut kaki Gunung Anak Krakatau atau gelombang padang Bulan

Selat Sunda, Detak Indonesia--Dampak dari gelombang tinggi yang menerjang pantai di sekitar Selat Sunda, khususnya di Kabupaten Pandenglang, Lampung Selatan dan Serang Banten terus bertambah.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, gelombang tinggi terjadi pada Sabtu (22/12/2018) sekitar pukul 21.27 WIB. Faktor penyebab gelombang tinggi masih dilakukan penyelidikan oleh BMKG untuk mengetahui secara  pasti. Kemungkinan disebabkan longsor bawah laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang pasang akibat bulan purnama. Dua kombinasi tersebut menyebabkan tsunami yang terjadi tiba-tiba yang menerjang pantai. BMKG masih berkoordinasi dengan Badan Geologi untuk memastikan faktor penyebabnya.

Sementara itu dampak tsunami menyebabkan korban jiwa dan kerusakan. Data sementara hingga 23/12/2018 pukul 04.30 WIB tercatat 20 orang meninggal dunia, 165 orang luka-luka, 2 orang hilang dan puluhan bangunan rusak. Data korban kemungkinan masih akan terus bertambah mengingat belum semua daerah terdampak di data. 

Kerusakan parah terjadi di pinggir pantai di Selat Sunda dan Lampung Selatan

Dari 20 orang meninggal dunia, 165 orang luka dan 2 orang hilang terdapat di 3 wilayah yaitu di Kabupaten Padenglang, Lampung Selatan dan Serang. Di Kabupaten Pandeglang daerah yang terdampak terdapat di Kecamatan Carita, Panimbang dan Sumur. Data sementara tercatat 14 orang meninggal dunia, 150 orang luka-luka, 43 rumah rusak berat, 9 unit hotel rusak berat dan puluhan kendaraan rusak. Daerah yang terdampak parah adalah permukiman dan wisata di Pantai Tanjung Lesung, Pantai Sumur, Pantai Teluk Lada, Pantai Panimbang, dan Pantai Carita.

Di Kabupaten Lampung Selatan terdapat 3 orang meninggal dunia dan 11 orang luka-luka. Sedangkan di Kabupaten Serang terdapat  3 orang meninggal dunia, 4 orang luka dan 2 orang hilang. Daerah yang terdampak di Kecamatan Cinangka.

"Penanganan darurat masih terus dilakukan oleh BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, Tagana, PMI, relawan dan masyarakat. Bantuan logistik disalurkan. Sementara itu Jalan Raya penghubung Serang-Pandeglang putus akibat tsunami," jelas Sutopo.

Warga di sekitar pantai Selat Sunda dan Lampung Selatan panik saat tsunami datang Sabtu malam (22/12/2018) pukul 21.27 WIB.

Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu yang menyesatkan. Update penanganan darurat akan terus disampaikan.(*/di/jui)