Arena Judi Makin Menjamur di Kota Pekanbaru

Senin, 21 Januari 2019 - 17:23:12 WIB

Arena di Jalan Tuanku Tambusai Pekanbaru berkedok tempat hiburan KTv, tapi di dalam bangunan ini tiap malam beroperasi arena gelper secara terang-terangan pengunjung dewasa membludak ada cewek

Pekanbaru, Detak Indonesia--Arena judi berkedok gelanggang permainan (gelper) menjamur dan tumbuh subur di Kota "Madani" Pekanbaru, Riau. Dari data hasil sidak DPRD Kota Pekanbaru beberapa waktu lalu ada sekitar 14 arena gelper di Kota Pekanbaru. 

Semua arena judi ini terang-terangan beroperasi hingga tengah malam. Yang paling berani adalah Arena di Jalan Tuanku Tambusai dan di C7 milik pengusaha Acin Pekanbaru. Nama beliau ini santer kali di telinga sebagian orang Pekanbaru. 

"Kadang pemain kalau menang maka beri tip sekitar Rp100 ribu kepada aparat yang ngepam menjaga arena judi di Arena Jalan Tuanku Tambusai Pekanbaru ini bang," kata salah seorang yang bekerja di kawasan Arena judi gelper Pekanbaru. Seharusnya aparat hukum berpakaian preman ini menegakkan hukum menertibkan judi tapi malah menjaga keamanan di arena judi yang benar-benar dilarang Undang-Undang. 

Puluhan orang dewasa di Arena gelper Jalan Tuanku Tambusai Pekanbaru Riau asyik main judi gelper. Kalau pemain menang terkadang beri tip Rp100 ribu kepada aparat yang ngepam di sini

Dalam investigasi News Minggu malam (20/1/2019) dengan metoda Under Cover,  nampak jelas sejumlah orang dewasa sedang asik main game ala "Las Vegas" itu. Dilayani oleh cewek-cewek "Wasit" gelper. 

Selain itu juga terdapat arena gelper di depan Hotel Berlian juga di Jalan Tuanku Tambusai Pekanbaru. Sela jutnya di Jalan Teratai bawah,  di Jalan Riau paling banyak,  di Jalan Kulim belakang Hotel Tampan. Di Jalan Riau ada Jon Ketek yang bertugas di gelper bekas tempat Food Court dulu,  dan di depannya bekas gudang keramik Masterina Jalan Riau di belakangnya juga beroperasi arena judi gelper terselubung. 

Pengusaha judi di Pekanbaru ini kini mengembangkan sayap bisnisnya ke Kandis dan Duri game ikan terbesar ada di Kandis Km 73. Arena ini berjalan mulus dan aparat hukum sudah tahu ini tapi loyo menindaknya. Di dengar info bahwa pengelola arena judi ini menabur uang kepada oknum-oknum tertentu setiap tanggal 20-21 setiap bulannya agar  bisnis ini aman. Ada pula berdiri organisasi yang mengaku organisasi wartawan yakni Persatuan Wartawan Kandis (PWK)  yang ketuanya disebut-sebut bernama Effendi.  Dia mengekop hampir semua instansi swasta,  pengusaha,  dan instansi Pemerintahbdi Kandis. 

Game Ikan terbesar di Kandis Km. 73 wilayah hukum Polres Siak Riau bebas beroperasi dan belum ditertibkan aparat polisi setempat

Kalau ada wartawan selain kelompok PWK yang masuk ke instansi pemerintah,  swasta,  pengusaha, ke sekolah-sekolah di Kandis untuk konfirmasi maka tolak saja, pesan kelompok PWK begitu kata rekan-rekan wartawan di luar kelompok PWK Kandis kepada Detak Indonesia. 

Hampir semua arena judi gelper ini dijaga aparat penegak hukum berpakaian preman. Mereka istilahnya ngepam di situ diberi honor oleh pengusaha gelper. Lihat dan kunjungi saja lokasi ini di malam hari akan nampak sejumlah kendaraan parkir di halaman dan orangnya sedang asyik main gelper di arena itu. 

Di Wilayah jalan lintas utara Pekanbaru-Duri km 73 Kelurahan Simpang Belutu Kecamatan Kandis Kabupaten Siak hadir pengusaha game ikan/tembak ikan terbesar di Kandis. Ini juga bagian dari cabang pengembangan yang pusatnya di Pekanbaru, pengusahanya itu-itu juga, kata sumber. 

Waspada dan awasi truk-truk tanki Pertamina yang mengangkut Pertamax, solar, dll dari praktik kencing BBM di jalan lintas Kandis Km 83-Pangkalan Jonson-Balam Rokanhilir Riau

Riau memang negeri fenomenal, jauh dari pengawasan pimpinan aparat hukum dari Jakarta makanya bebas ala 'Las Vegas".

Selain hal di atas dapat lagi informasi dari hasil investigasi bersama LSM selain kencing CPO (crude palm oil)  atau minyak sawit mentah dan inti sawit (kernel) di jalan lintas utara dari Kandis sampai Pangkalan Jonson Kabupaten Rokanhilir Riau menuju arah Medan Sumatera Utara,  juga terdapat kencing BBM Pertamax, solar,  dan lain-lain.  Modusnya mereka masuk ke suatu tempat pembongkaran dan menuangkan sekitar dua drom sampai 15 drom BBM itu ke bak penampungan ilegal. Nanti dipompa lagi ke dalam truk tanki BBM kosong dan mereka bawa ke tempat tujuan pembongkaran. Di dapat infomasi lanjutan dari Korem 031/WB di Pekanbaru bahwa yang bermain ini diduga oknum TNI. Saat ini Tim Intel Korem 031/WB sedang melakukan pendalaman, penyelidikan di lapangan.

"Yang beking disitu oknum aparat juga malah menyebut usaha milik komandannya," kata aktivis LSM dan wartawan di kawasan Kandis Kabupaten Siak Riau. (*/di/azf)