Gulat Manurung Berupaya Sukseskan Program Pemerintah

Rabu, 13 Februari 2019 - 14:54:51 WIB

Bibit kelapa sawit pasca diresmikan penanamannya oleh Presiden RI Joko Widodo di Kabupaten Rokan Hilir Riau beberapa bulan lalu mengalami kekeringan dan ada yang mati. (Foto Istimewa)

Pekanbaru, Detak Indonesia--Sebagai Ketua Apkasindo Riau, Gulat Manurung berupaya dan Wajib mensukseskan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) khususnya ke Anggota Petani Sawit supaya berhasil dan tepat sasaran melalui Pendampingan Petani Anggota Apkasindo.

Hal ini ditegaskan Ketua Apkasindo Riau Gulat Manurung menjawab Detak Indonesia.co.id Rabu (13/2/2019) terkait replanting sawit yang ditinjau Presiden RI Joko Widodo di Kabuoaten Rokan Hilir Riau dan beberapa bibit sawit yang ditanam mengalami kekeringan dan dinfokan pula bibit sawit tak ada label sertifikat. 

Kebun sawit rakyat yang telah tua 30 tahun ke atas ini ditumbang/landclearing dan ditanam bibit baru atau replanting

Menggapi polemik ini menurut Gulat Manurung sepanjang monitoring pihaknya dari Apkasindo (Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia) Riau bahwa pekerjaan PSR di Baganbatu Rokan Hilir Riau sukses dan berhasil sampai hari ini (Tahap P1) dan pihaknya ngecek terus day by day.

Masalah bibit, sangat kecil kemungkinan itu terjadi, sebab orang KUD sebagai Pemegang Kontrak dengan PPKS Marihat Medan langsung mengawal dari Medan sampai ke titik bongkar.

"Dan masalah bibit ini kami sebagai organisasi sudah crosscheck sumber dan tujuan penanaman langsung ke Direktur PPKS Medan. Saya sebagai Pemegang SERTIFIKAT ISPO (AUDITOR Resmi ISPO : Indonesia Sustainable Palm Oil), melihat pekerjaan yang dikerjakan oleh KUD sudah benar sepanjang keilmuan yang saya miliki. Teruma kasih sudah memonitoring program PSR ini, " kata Gulat Manurung. 

Sebagian bibit sawit selamat dari kekeringan dan kematian karena mulai dirawat serius

Hal ini dijelaskan Gulat Manurung terkait informasi yang berkembang di public bahwa soal landclearing/replanting kebun kelapa sawit rakyat di bawah pengelolaan Gulat Manurung dkk di Rohil tidak berhasil alias gagal dan jajarannya tak dipercaya lagi (blacklist) oleh pihak Pemerintah cq Dirjenbun RI.

Jajaran Gulat Manurung dkk tidak dipercaya lagi menggarapnya karena memalukan pihak Istana Negara akibat banyak bibit sawit yang ditanam dan diresmikan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu banyak yang kering dan diduga mati. Jokowi dan seputaran pihak Istana marah karena menjatuhkan marwah Presiden.

Petani di bawah binaan Gulat Manurung

Kemudian bibit sawit diinformasikan pula ditukar di perjalanan tak pakai label sertifikat yang sah, mengenai hal ini tidak ditanggapi Gulat Manurung. 

Dalam pekerjaan landclearing kelapa sawit rakyat yang telah tua (30 tahun ke atas) dimulai dengan Luku 1 untuk memutus akar pohon sawit.

Setelah itu kelapa sawit tua ditumbang di-chipping (cincang) 1 batang di chipping memakan waktu 2 menit per batang,  tapi anggota operator chipping jajaran Gulat Manurung lamban kerjanya. 

Pohon sawit yang sudah di chipping oleh alat berat chipping, dirumpuk jalur (ditumpuk memanjang) sepanjang jalur kemudian dilakukan Luku 2, selanjut di Harrow (digemburkan) dan buat lubang tanam 40 x 40 Cm. 

Petani melakukan pemeliharaan sawit yang nyaris kering dan mati sebelumnya kini mulai menghijau

Dalam penanaman bibit kelapa sawitpun sebagian asal tanam saja tak ditimbun dengan baik dengan tanah sehingga diinformasikan banyak yang kering dan mati.  

Sekarang menurut informasi Gulat Manurung minta kerja yang lain lagi ke Pemerintah mudah2an kerjanya baik dan tak mengecawakan Pemerintah.(azf)