Korban Meninggal Banjir Besar Jabodetabek 43 Jiwa

Jumat, 03 Januari 2020 - 10:38:40 WIB

Banjir di Jabodetabek

Jakarta, Detak Indonesia -- Data terbaru korban banjir besar yang terjadi di wilayah Jabodetabek hingga hari ini Jumat (3/1/2020) pukul 09.00 WIB dirilis oleh Agus Wibowo Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB adalah 43 jiwa dengan rincian sebagai berikut:

1. Jakarta Pusat: 1
2. Jakarta Barat: 1
3. Jakarta Timur: 7
4. Kota Depok : 3
5. Kota Bekasi: 3
6. Kota Bogor: 1
7. Kota Tangerang: 1
8. Kota Tangerang Selatan: 1
9. Kabupaten Bogor: 16
10. Kabupaten Bekasi: 1
11. Kabupaten Lebak: 8 (tambahan)

Adapun kasus penyebab meninggalnya para korban tersebut antara lain:

1. Hilang : 1 orang
2. Hipotermia: 3 orang
3. Terseret Arus Banjir: 17 orang
4. Tersengat Listrik: 5 orang
5. Tertimbun Tanah Longsor: 12 orang
6. Dalam Pendataan: 5 orang

Demikian data yang dihimpun dari kompilasi Data BPBD, Kemenkes, dan Kemensos.

Hujan Buatan

Informasi dari Dr Trihandoko Seto BPPT tentang operasi TMC, berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Penanganan Banjir yang dilaksanakan tanggal 2 Januari 2020 di Graha BNPB, BPPT diminta untuk melakukan operasi TMC guna mengurangi curah hujan penyebab banjir di Jabodetabek. 

Strategi:
1. BPPT sudah melakukan analisis peertumbuhan awan penyebab hujan di Jabodetabek. Awan-awan tersebut berasal dari sebelah barat dan barat laut Jabodetabek yaitu selat Sunda, Lampung, dan sekiatrnya.

2. Hari ini Jumat sudah dilakukan persiapan baik pesawat maupun peralatan lainnya serta bahan semai. Pesawat yang digunakan: 1 unit Casa, 1 unit CN-295, dan (opsional) 1 unit Hercules. 

3. Mulai 3 Januari 2020 akan dilakukan operasi. Pagi hari dilakukan prediksi dan monitoring pertumbuhan dan pergerakan awan. Semua awan yang bergerak ke Jabodetabek dan diperkirakan akan hujan di Jabodetabek akan disemai dengan pesawat menggunakan bahan semai NaCl. Diharapkan, awan akan jatuh sebelum memasauki Jabodetabek.(*/di/jui)