Penjelasan Dinas PUPR Kampar tentang Delapan Proyek Fisik Belum Selesai

Kamis, 09 Januari 2020 - 17:17:49 WIB

Proyek belum selesai di Kabupaten Kampar Riau tahun anggaran 2019 diperpanjang 50 hari. (Syailan Yusuf/Detak Indonesia.co.id)

Bangkinang, Detak Indonesia-- Dinas PUPR Kabupaten Kampar Riau buka-bukaan memberikan penjelasan, terkait belum selesainya pengerjaan pembangunan delapan proyek fisik di tahun anggaran 2019, hingga batas waktu ditentukan.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kampar, Afdal ST MT saat ditemui, Rabu (8/1/2020) menyatakan, keseluruhan capaian fisik PUPR tahun 2019 mendekati angka 98 persen.

"Memang ada beberapa kegiatan fisik belum selesai, namun persentase keseluruhan kecil," sebutnya.

Terhadap proyek fisik yang belum selesai, pihaknya menindaklanjuti dengan peraturan perundangan berlaku.

"Terhadap proyek fisik yang tidak selesai sampai batas waktu ditentukan, kita tindaklanjuti dengan Perpres," katanya.

""Kami tidak ingin ada proyek fisik yang tidak selesai. Untuk itu, pihak rekanan, diberi perpanjangan waktu selama 50 hari untuk menyelesaikan pekerjaan, dengan denda 1 permil per hari dari sisa bagian pekerjaan belum selesai, terhitung berakhirnya masa kontrak," jelas Afdal.

Bidang Jalan dan Jembatan, ada tiga kegiatan fisik belum selesai pengerjaannya, beber Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Kampar, Rusdi Hanip ST.

Ketiga proyek pembangunan fisik yaitu, pembangunan jembatan Pulau Belimbing, kontruksi jembatan gantung, pengerjaannya mencapai 98,1 persen. Jembatan Teluk Kenidai dengan capaian 92,66 persen dan Jembatan Rumbio dengan capaian kerja 93,37 persen.

"Ketiga proyek ini harus selesai, karena dalam proses pelaksanaan tidak terjadi wanprestasi," kata Hanip.

Proyek ini ditindaklanjuti dengan Perpres Nomor 54 Tahun 2010, pasal 93 dan mereka telah membuat surat pernyataan kesanggupan untuk menyelesaikan pekerjaan.

Kepala Bidang Cipta Karya, Nazaruddin SSi MT, juga memaparkan pekerjaan yang belum selesai per 31 Desember 2019 pada Bidang Cipta Karya.

"Ada lima kegiatan pembangunan fisik yang belum terselesaikan oleh pihak rekanan," ia memaparkan.

Kelima proyek pembangunan fisik yang belum selesai itu antara lain, pembangunan Landscape Markas Islamic Centre Kabupaten Kampar oleh CV Putra Bungsu dengan nilai kontrak sebesar Rp 489,661,000. Bobot terakhir dengan capaian kerja 76,24 persen, sisa bobat 23,76 persen.

Kemudian, pembangunan Gapura Selamat Datang ke Kota Bangkinang yang dikerjakan oleh CV Dziyat Putra Pratama, nilai kontrak sebesar Rp 644,801,500. Bobot terakhir pekerjaan terakhir 77,98 persen, sisa Bobat 22,02 persen.

Seterusnya, pembangunan Gedung Hanggar alat berat UPTD alat berat dikerjakan CV Putra Bungsu dengan nilai kontrak sebesar Rp 2,903,399,000. Pengerjaan pembangunan fisik bobot terakhir 80,23 persen dengan sisa Bobat 19,77 persen.

Kegiatan pembangunan Drainase Danau Lancang yang dikerjakan oleh CV Putra Bungsu dengan nilai kontrak sebesar Rp413,252,000. Bobot terakhir 88,70 persen, sisa bobat 11,30 persen dan pembangunan Drainase Dusun Tigo Desa Kuntu yang dikerjakan oleh CV On Fire dengan nilai kontrak sebesar Rp 199,800,000, capaian bobot terakhir 94,70 persen, sisa Bobat 5,30 persen, urainya. (Syailan Yusuf)