Petani Sawit Kuansing Dirikan BUMP PT Trans Agro Lestari

Selasa, 18 Februari 2020 - 13:58:07 WIB

Badan Usaha Milik Petani (BUMP) PT Trans Agro Lestari, Kuansing resmi berdiri, para pengurus terpilih dan delegasi petani foto bersama dengan Ketua Seknas BUMP Indonesia DR Ir Sugeng Edi Waluyo MM, Syoffinal SP MSi dari Dinas Perkebunan Riau, Pimpinan PT

Pekanbaru, Detak Indonesia--Delegasi petani kelapa sawit F1 hingga F10 Kecamatan Singingi dan Singingi Hilir Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau resmi mendirikan Badan Usaha Milik Petani (BUMP) bernama PT Trans Agro Lestari dalam suatu rapat yang berlangsung di Fox Harris Hotel Jalan Riau Pekanbaru Senin malam tadi (17/2/2020).

Dan Selasa pagi tadi (18/2/2020) setelah resmi mendirikan BUMP tersebut para pengurus membuat draft untuk dibuatkan akte notarisnya.

Adapun susunan Pengurus BUMP PT Trans Agro Lestari Kuansing berdasarkan hasil rapat musyawarah yang disepakati, maka terpilih Direktur Utama (Dirut) ditunjuk dengan suara bulat adalah Ir Oberlin Manurung, Komisaris Utama Ronald Sihombing, Komisaris Independen Syoffinal SP MSi, Direktur Keuangan H Budiono,
Direktur Operasional Cahyo Virlianto SKom, Komisaris Abdul Sobur Hamdan, Komisaris H Bambang Mardi Utomo.

Akademisi/pakar pertanian Ketua Seknas BUMP Indonesia DR Ir Sugeng Edi Waluyo MM

Terbentuknya BUMP sawit PT Trans Agro Lestari, murni 100 persen milik petani sawit Kuansing ini berkat perjuangan seorang inisiator dari Riau Alexander Pranoto yang sudah beberapa bulan terakhir ini bolak-balik ke Jawa Tengah menemui dan menjemput seorang akademisi/pakar pertanian yang sukses di Wonogiri Jawa Tengah Ketua Seknas BUMP Indonesia DR Ir Sugeng Edi Waluyo MM agar bisa juga BUMP diterapkan di Riau. 

Alexander Pranoto pimpinan PT Buana Orbit Sejahtera (PT BOS) adalah rekanan kontraktor replanting kelapa sawit profesional yang sudah menangani replanting kelapa sawit di Riau, Sumut, Jambi, Sumbar bahkan beberapa provinsi lainnya berebut memakai tenaganya.

Dengan telah resmi berdirinya BUMP PT Trans Agro Lestari Kuansing ini menurut DR Ir Sugeng Edi Waluyo MM yang akrab dipanggil Pak Edi, dia menegaskan Riau ini merupakan pilot project BUMP sawit pertama berdiri di Indonesia dan akan menjadi contoh dan akan diikuti oleh petani sawit di provinsi lainnya di Indonesia.

Pengurus BUMP PT Trans Agro Lestari Kuansing Riau sedang menyusun draft perencanaan kerja ke depan bersama Dr Ir Sugeng Edi Waluyo MM, rekanan replanting PT BOS Alexander Pranoto

"Sukses BUMP di Wonogiri hingga bisa ekspor komoditi pertanian ke luar negeri langsung ditangani Pengurus BUMP Wonogiri, dan model ini juga diterapkan di Riau. Pola di Riau pengelolaan BUMP disupport oleh ABGM (Akademisi, Bussiness Man, Goverment, Masyarakat dan Media). Akademisi adalah pakar pertanian, bussiness man adalah rekanan kontraktor, goverment adalah Pemerintah/Disbun Riau, masyarakat adalah petani sawit Kuansing dan media adalah Aliansi Jurnalistik Online Indonesia (AJOI) Riau," kata DR Ir Sugeng Edi Waluyo MM.

Menurut Dirut BUMP PT Trans Agro Lestari Ir Oberlin Manurung yang baru terpilih sebagai pimpinan, dan juga dijelaskan DR Ir Sugeng Edi bahwa petani sawit Kecamatan Singingi dan Singingi Hilir ini akan melaksanakan replanting kebun sawit seluas sekitar 8.500 hektare pada Agustus atau sekitar September 2020 yang akan replanting dikerjakan oleh PT BOS. Penanaman perdana rencananya akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo hadir Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian, dan lain-lain.

"Disiapkan juga tanaman sela seperti jagung. Seperti diketahui Indonesia masih kekurangan jagung dan jagung Indonesia diimpor dari luar negeri 3 juta ton per tahun. Alangkah potensialnya selain replanting sawit tanaman selanya ditanam jagung yang sudah ada perusahaan yang akan menampung hasil panen jagung petani Kuansing tersebut," kata Pak Edi.

Menurut rencana juga petani Kuansing ini akan mendapat bantuan sapi tahap awal akan dipasok 1.000 ekor sapi. Pakan sapi diharapkan dari daun jagung yang ditanami petani. Direncanakan penanaman jagung bertahap untuk tahap awal ditanam seluas 1.000 hektare.(azf)