Panen Raya Ikan Lele Sistem Biofolk di Ponpes Manhajusalikin

Senin, 16 Maret 2020 - 19:04:04 WIB

Panen raya ikan lele dengan sistem bioflok di Pondok Pesantren (Ponpes) Manhajusalikin, Sungai Deras, Desa Suka Maju, Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Senin (16/3/2020). (Nurul Arifin/Detak Indonesia.co.id)

Pasir Pengaraian, Detak Indonesia--Kelompok Budidaya Perikanaan Ikan Lele binaan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) Riau melakukan panen raya ikan lele dengan sistem bioflok di Pondok Pesantren (Ponpes) Manhajusalikin, Sungai Deras, Desa Suka Maju, Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Senin (16/3/2020).

Panen raya Ikan Lele yang bernilai ekonomis tinggi itu dilakukan oleh Asisten II Ir HM Ruslan MSi, didampingi Kadis Ketahanan Pangan dan Perikanan Rohul Barikun SP, Camat Rambah, Kades Suka Maju Suberdi ST dan Kelompok Tani Budidaya Ikan Lele.

Asisten II Ir H M Ruslan MSi mengapresiasi budidaya ikan lele dengan sistem Bioflok, karena ini merupakan inovasi baru sistem budidaya ikan selain keramba dan kolam ikan.

"Pemkab Rohul sangat mengapresiasi pengembangan budi daya ikan lele ini, karena program pengembangan budi daya perikanan ikan lele ini merupakan program yang harus didukung guna mendukung ketahanan pangan, pemenuhan konsumsi dan asupan gizi yang berimbang yang bersumber dari ikan," jelas Ruslan.

Ruslan berharap dengan adanya budidaya ikan lele dengan sistem Bioflok ini dapat meningkatkan produksi perikanan budidaya dan menumbuhkan kawasan sentra-sentra budidaya perikanan sehingga meningkatkan taraf hidup masyarakat Rohul. 

Sementara itu, Kadis Ketahanan Pangan dan Perikanan Rohul Barikun SP saat dikonfirmasi mengatakan budidaya ikan dengan sistem bioflok ini dalam rangka efisiensi biaya dalam budidaya ikan lele serta meningkatkan hasil panen. 

Ia menjelaskan budidaya lele sistem bioflok ini merupakan pengembangan budidaya ikan yang dilakukan dengan memanfaatkan mikroorganisme atau limbah lele itu sendiri. Dalam prosesnya dilakukan dengan cara mengolah limbah hasil budidaya agar menjadi flol-flok atau gumpalan yang kecil sebagai makanan ikan secara alami.

"Budidaya ikan lele dengan sistem Bioflok ini beda dengan budidaya ikan kolam biasa dari terpal dan kolam tanah, kalau Bioflok ini bisa menghemat biaya pakan 70 persen, satu bioflok itu ada 3 ribu ikan dengan jumlah 10 bioflok, jadi panen hari ini sebanyak 3 ton," kata Barikun.

Tambah Barikun, kelompok budidaya ikan lele yang dipusatkan di Ponpes Manhajusalikin ini merupakan kelompok budidaya yang profesional dan terampil dalam membudidaya ikan lele.

Diakui Barikun, budidaya ikan lele dengan sistem bioflok ini juga sudah diterapkan di desa-desa lain, seperti Desa Ngaso, Ujung Batu dan Tambusai Utara.

"Untuk mendapat bibit kita fasilitasi melalui Dinas DKPP Rohul dengan cara membuat proposal, sudah banyak yang kita realisasikan membudidaya ikan, banyak yang sudah direalisasikan di Tandun melalui anggaran ADD juga, bisa membuat bioflok seperti di Kecamatan Tambusai Utara dan pemudanya juga secara swadaya kita hanya membantu bibit dan pendampingan," tutup Barikun.(ary)