PKS "Hantu" Mulai Berdiri di Pulau Birandang

Selasa, 24 Maret 2020 - 15:07:34 WIB

Pabrik Kelapa Sawit (PKS) "Hantu" mulai berdiri di Pulau Birandang Kabupaten Kampar Riau, Selasa (24/3/2020). (Syailan Yusuf/Detak Indonesia.co.id)

Pulau Birandang, Detak Indonesia---Pabrik Kelapa Sawit (PKS) "Hantu" atau Siluman akan berdiri dan beroperasi di Desa Pulau Birandang, Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar, Riau. Pembangunan tidak transparan dan terkesan ditutup-tutupi.

Warga masyarakat RT 02 RW 02 Dusun Pematang Kulim, Desa Pulau Birandang kepada awak media, Selasa (24/3/2020) mengatakan, pembangunan PKS milik Jimmy alias Ahua ini sudah lebih sebulan pembangunannya. Namun dirinya tidak mengetahui secara persis kapan pembangunan dimulai.

Soalnya, tidak ada papan informasi di lokasi pembangunan PKS, katanya yang tak ingin namanya dipublikasikan.

Menurutnya, setiap kegiatan pembangunan harusnya transparan, agar masyarakat bisa mengetahui dengan jelas.

"Jangankan kapasitas PKS, nama perusahaannya saja kami tidak mengetahui," ujarnya.

Kepala Desa Pulau Birandang, Tomas Renaldo saat dihubungi sedang rapat. Ia mengatakan akan menghubungi usai rapat. 

"Saya sedang rapat, nanti saya akan hubungi," katanya singkat.

Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kampar Riau, Ir Aliman Makmur MSi PhD menyampaikan bahwa rekomendasi lingkungannya atau UPL dan UKL telah diterbitkan. 

"Berkemungkinan perizinan lainnya sudah selesai, kalau tak salah nama perusahaan Pabrik Air Kampar," sebut Aliman.

Pantauan di lapangan, pembangunan PKS di kilometer 9 Jalan Pematang Kulim, tepatnya di RT 02 RW O2 Dusun V Pematang Kulim Desa Pulau Birandang, pembangunannya sedang berjalan.

Di lokasi proyek, nampak beberapa pekerja menjalankan tugas yang diawasi dua orang mandor. Di lokasi pembangunan PKS yang sedang berjalan, tidak ditemukan papan informasi pembangunan. 

Saat awak media ingin melakukan konfirmasi, salah seorang yang tidak diketahui namanya menyampaikan, sebaiknya hal ini dipertanyakan kepada Gugun sembari menyodorkan nomor handphone Gugun.

"Kami disini hanya pekerja, sebaiknya hubungi saja dia," ucapnya. 

PKS siluman ini juga belum diketahui apakah ada memiliki kebun intinya minimal 20 persen sebagaimana diatur Permentan RI. Saat ini di Provinsi Riau menjamur berdiri pabrik kelapa sawit (PKS) bak cendawan di musim hujan.  Ada sekitar 250 PKS, namun seratusan PKS ilegal tak memiliki kebun inti dan menampung buah sawit dari kawasan hutan. Usaha ini lancar, karena beberapa pihak tertentu menikmati. (Syailan Yusuf)