Belum Ditemukan Limbah PKS PT KAP Cemari Sungai Tapung

Rabu, 08 April 2020 - 16:12:14 WIB

Manajer PKS PT KAP Desa Bencahkelubi Kecamatan Tapung Kampar Riau, Walgino di lokasi kolam limbah, Rabu (8/4/2020).

Bencahkelubi, Detak Indonesia--Manajer pabrik kelapa sawit (PKS) PT Kencana Agro Persada (PT KAP) Desa Bencahkelubi Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar,  Riau, Walgino menjelaskan dari kunjungan DPRD dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH)  Kampar ke PKS tersebut Selasa (7/4/2020) belum atau tak ditemukan adanya limbah PKS PT KAP mencemari Sungai Tapung di Desa Bencahkelubi.

"Selasa 7 April 2020 sekira pukul 09.00 pagi ada beberapa masyarakat Bencahkelubi datang ke PKS kami bawa sekitar 15 ekor ikan Selais dan baung mati. Bilang ikan mati barangkali karena limbah PKS PT KAP. Maka siangnya turun rombongan DPRD dan DLH Kampar ke pabrik kami mengecek lapangan. Namun rombongan belum ada, atau tidak ada menemukan adanya limbah yang bocor mencemari Sungai Tapung," kata Manajer PKS PT KAP Walgino. 

Menurut Walgino, PKS PT KAP baru beroperasi sekitar 6 bulan kapasitas produksi Crude Palm Oil (CPO) 45 ton/jam dan ada 5 kolam limbah yang cukup luas ukuran 80 x 100 meter.  

Dulu sebelum bangun pabrik,  diurus dulu perizinan termasuk Amdal sesuai peraturan yang berlaku. Setelah semua izin selesai diurus, barulah dibangun PKS.

"Kolam ke-5  belum terisi limbah, hanya kolam 1, 2, 3, dan 4 yang berisi limbah, karena baru sekitar 6 bulan pabrik kami beroperasi, masih sedikit limbah pabrik kami. Rencana akan dibangun,  ditambah lagi sampai kolam ke 9 dan kolam 10. Jadi tidak mungkin limbah kami tumpah ke Sungai Tapung. Lagi pula kolam limbah kami berjarak cukup jauh dari Sungai Tapung sekitar 1,4 kilometer. Jarak PKS PT KAP dengan pemukiman penduduk sekitar 1 km," kata Walgino. 

Dikatakannya harga TBS sawit petani saat ini sampai ke PKS PT KAP sekitar Rp1.600 per kg. Setiap hari dipintu masuk dicantumkan secara transparan dan terbuka daftar harga TBS. Tenaga kerja 60 persen tenaga kerja tempatan. 

Perusahaan baru-baru ini telah menyalurkan bantuan sembako 2 ton ke masyarakat Desa Bencahkelubi via Kadesnya Yusmar. Juga bantuan sembako ke Kodim 0313/Kampar dan Polres Kampar masing-masing 5 ton. 

Seperti diberitakan media pada Selasa (7/4/2020), diduga limbah Pabrik Kelapa Sawit PT Kencana Agro Persada (PKS PT KAP) yang beroperasi di Desa Bencah Kelubi, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau mencemari Sungai Tapung. DPRD dan DLH Kampar turun ke lapangan.

Pencemaran Sungai Tapung ini pertama kali dilaporkan warga masyarakat Bencah Kelubi kepada Pemerintahan Desa Bencah Kelubi, Selasa pagi (7/4/2020). 

Kepala Desa Bencah Kelubi, Yusmar kemudian berkoordinasi dengan pihak Kecamatan, Dinas Lingkungan Hidup dan DPRD Kampar untuk melakukan peninjauan lapangan. 

Kepada awak media Yusmar mengatakan, telah terjadi pencemaran Sungai Tapung. "Air sungai berubah dan berbau serta ikan banyak yang mati. Di hulu sungai ada PKS PT KAP," katanya. 

"Sungai Tapung ini merupakan salah satu sumber mata pencaharian warga masyarakat kami yang menjadi nelayan," sebutnya. 

Wakil Ketua DPRD Kampar, Repol SAg yang didampingi Camat Tapung dan DLH Kampar saat melakukan pengecekan ke Sungai Tapung mengatakan, akan menindak tegas perusahaan yang melakukan pencemaran.

Ia meminta DLH Kampar untuk mengambil sample air dan ikan yang mati untuk diuji di laboratorium. 

"Ambil sample air dan ikan yang mati untuk diuji di laboratorium," ujar Wakil Ketua DPRD Kampar, Repol SAg.

Sementara, Manajer PKS PT KAP Walgino, mengaku telah menerima kujungan rombongan DPRD dan DLH Kampar ke lokasi kolam limbah PKS PT KAP. Diakui belum ditemukan atau tidak ditemukan kebocoran kolam limbah PT KAP mencemari Sungai Tapung. Lalu limbah apa yang mencemari Sungai Tapung?  Adakah warga yang menuba sungai, atau adakah limbah dari pabrik lain? Masih misterius. (*/azf)