Syahrul Aidi Soroti Aturan Pemerintah Pusat Tumpang Tindih

Kamis, 30 April 2020 - 05:35:04 WIB

Anggota DPR RI Fraksi PKS Syahrul Aidi Maazat

Jakarta, Detak Indonesia--Anggota DPR RI Fraksi PKS Syahrul Aidi Maazat menyebut bahwa pemerintah tidak siap dalam menghadapi wabah Covid-19. Banyak kebijakan pemerintah yang tumpang tindih sehingga memperparah keadaan. 

Hal itu disampaikan oleh Syahrul Aidi saat dihubungi pada Rabu (29/4/2020) via telepon.

"Pemerintah kita saya liat masih belum berubah. Hal ini terlihat sekali saat wabah Covid-19 ini melanda negara ini. Banyak aturan dan kebijakan yang diambil tanpa ada sinkronisasi dengan semua stake holder. Sehingga banyak yang berbenturan dan membingungkan daerah dalam bekerja," terangnya di ujung telepon. 

Setidaknya ada 4 stakeholder yang berkaitan erat dengan penanganan Corona ini yaitu Kementerian Keuangan, Kemendagri, Kementerian Desa, Kementerian Sosial.

Dia menerangkan efek dari ketidaksinkronan itu, konflik sosial muncul di lapisan bawah saat ini. Hal itu dapat ditandai dengan berbagai penolakan yang dilakukan oleh kepala desa hingga ketua RT/RW yang tidak berani menjalankan aturan yang telah ditetapkan. 

"Saya mendapat banyak laporan, mulai Bupati, Kades hingga Ketua RT atau RW yang tak berani menjalankan beberapa instruksi pemerintah pusat. Ada yang takut masyarakat akan kecewa karena tak sesuai harapan. Ada juga yang takut kena masalah pasca Covid-19. Akhirnya mereka hanya diam dan menunggu. Akibatnya penanganan Covid-19 makin susah korban berjatuhan," tambahnya. 

Dia meminta agar pemerintah mengevaluasi cara kerjanya dalam penanganan Covid-19. Harus ada sinkronisasi menyeluruh atas semua kebijakan. Jangan sampai ada yang tumpang tindih dan menyulitkan pemerintahan daerah. 

"Sederhanakan alur birokrasinya. Jangan buat bingung pemerintahan di daerah. Itu yang kita minta," tegasnya.(*/rls)