Warga Kesuma Pelalawan Menjerit, Minim Bantuan Perusahaan dan Pemerintah

Rabu, 06 Mei 2020 - 17:47:35 WIB

Foto ist

Pangkalankerinci, Detak Indonesia--Situasi ekonomi rakyat kecil yang tinggal di pelosok desa terpencil di Desa Kesuma Kecamatan Pangkalankuras Kabupaten Pelalawan Riau kini semakin kritis sejak pandemi Covid-19 dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan.

Sungai Napuh tempat mencari ikan baung, selais, toman, dan sesekali ikan tuakang atau orang Jawa menyebutnya ikan bulan-bulan karena terkadang munculnya sesekali dalam bulan tertentu, kini Sungai Napuh ini meluap banjir hingga setinggi 4 meter ke daratan nelayan tak bisa turun ke sungai mencari ikan. Penduduk yang nelayan tak bisa turun ke sungai sejak 10 hari belakangan ini.

Perusahaan perkebunan dan pabrik kelapa sawit di Kecamatan Pangkalankuras Kabupaten Pelalawan Riau cukup banyak tapi kurang kepeduliannya dalam membantu sembako untuk masyarakat terdampak Covid-19 yang mewabah saat ini.

"Perusahaan yang dirasa belum menyalurkan bantuan selama wabah Pandemi Covid-19 ke warga Desa Kesuma Kecamatan Pangkalankuras Kabupaten Pelalawan Riau yakni PT Serikat Putera, PT Safari Riau, PT Bratasena, PT Adei Plantation, dan PT Musim Mas. Sementara perusahaan HTI yang belum menyumbang sembako adalah PT Arara Abadi (Sinarmas Grup)," kata warga Kesuma Ayub, Rabu (6/5/2020).

PT Musim Mas kata Ayub ada membantu warga Desa Kesuma tapi hanya  saja berupa minyak goreng 1 liter, sabun mandi beku merek Kesuma dan harmoni serta sabun cair cuci tangan Medicare, namun beras yang sangat dibutuhkan warga Kesuma belum disumbangkan PT Musim Mas dan sejumlah perusahaan sawit dan HTI kaya tersebut di atas tadi.

"Jadi kami orang miskin yang nelayan ini berutanglah ke sana kemari karena makin susah cari ikan. Sejak 27 April 2020 lalu  Sungai Napuh tempat kami nelayan nih mencari ikan meluap banjir. Dan seminggu terakhir ini Sungai Napuh Desa Kesuma Kecamatan Pangkalankuras Pelalawan Riau meluap hingga tinggi 4 meter ke daratan. Di hulu sungai terpaksa warga Desa Lubuk Kembangbungo di Air Hitam Ukui mengungsi tidur di atas sampan atau perahunya akibat luapan banjir sekarang ini," urai Ayub sedih.

Jangankan bantuan perusahaan dan pabrik kelapa sawit, bantuan dari Pemerintahpun menurut warga ini belum ada diterima warga di lokasi terpencil terpencil tersebut. Baik bantuan dari Kelurahan, Kecamatan, maupun dari Pemkab Pelalawan.

"Kami warga Desa Kesuma ini berharap dan mengimbau agar perusahaan kaya itu bisalah membantu kami sekarang dalam.kesusahan amat," ujar Ayub.(*/azf)