6 Ton Beras Bantuan CSR PLN Masih Mengendap di Gudang PT SPM

Jumat, 29 Mei 2020 - 16:39:58 WIB

Sebanyak 6 ton beras bantuan CSR PT PLN masih mengirimkan ndap di gudang BUMN Pemko Pekwnbaru PT Sarana Pangan Madani (SPM) Jalan Pattimura ujung Pekanbaru Riau, Jumat (29/5/2020). (foto ist)

Pekanbaru, Detak Indonesia--Sebanyak 6 ton beras yang dibungkus dalam karung bertuliskan CSR PLN ukuran 5 Kg hingga kini masih mengendap menunpuk belum disalurkan di gudang PT Sarana Pangan Madani (PT SPM) yang berada di Jalan Patimura ujung, Pekanbaru Riau. 

Kondisi ini diketahui saat Komisi I DPRD Pekanbaru melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke gudang pengepakan Bantuan Sosial (Bansos) Gugus Tugas Covid-19, Kamis (28/5/2020). 

Anggota Komisi I, Ida Yulita Susanti menjelaskan, saat pihaknya mempertanyakan kepada petugas gudang, mereka mengaku beras ini merupakan titipan dari Ketua RW Siaga Kota Pekanbaru, Anis Murzil.

Setahu Ida, bantuan untuk RW Siaga sudah termasuk dalam Bantuan Keuangan (Bankeu) Provinsi ke 83 Kelurahan se-Pekanbaru. Untuk itu Ida mendesak Pemko Pekanbaru melakukan transparansi bantuan CSR dari seluruh perusahaan selama masa covid-19.

"Tolong jelaskan perusahaan mana saja dan berapa nilainya. Jika memang ini CSR, Pemko Pekanbaru harus umumkan perusahaan mana yang sudah memberikan CSR-nya. Jangan sampai nanti barang didistribusikan Pemko, ternyata itu CSR. Kita tidak mau ada tumpang tindih bantuan dan jangan sampai Pemko memanfaatkan kondisi dengan mendistribusikan bantuan yang jelas-jelas bukan berasal dari dana Pemko Pekanbaru," tegas politisi Golkar DPRD Kota Pekanbaru ini.

Dia juga mempertanyakan, bantuan 6 ton beras ini diperuntukkan kepada RW Siaga yang mana. Apakah untuk satu kecamatan saja dan seperti apa mekanisme pembagiannya.

"Kenapa harus parkir di sana? Intinya tidak ada transparansi dari Pemko Pekanbaru. Bahkan sampai PSBB tahap ketiga ini belum ada penjelasan apapun dari Pemko Pekanbaru. Sementara sekarang jelas-jelas terbukti yang kita lihat ini masih banyak bantuan sembako yang masih mengendap di gudang dan belum tersalurkan. Trus ini mau diapakan, sementara PSBB sudah berakhir dan masyarakat selama ini sudah kelaparan," ujarnya.

Terkait hal ini, Direktur Utama PT SPM, Ade Putra Daulay Kahmi saat dikonfirmasi via selurnya, Jumat (29/5/2020) teleponnya tidak aktif. Begitu juga saat ditelepon ke no WA-nya juga tidak mengangkat. Berikut saat dikirimkan pesan melalui WhatsApp-nya juga tidak dibalas oleh yang bersangkutan.

Sementara itu, menurut pengakuan petugas gudang PT SPM bahwa Ketua RW Siaga, Anis Murzil membantah jika bantuan untuk RW Siaga ada dalam nomenklatur Bankeu Provinsi. Menurutnya, Bankeu Provinsi yang Rp100 juta satu kelurahan itu diatur oleh Lurah setempat.

Dijelaskan Anis, bantuan CSR PLN 6 ton ini adalah salah satu program RW Siaga yang melakukan open donasi ke perusahaan di Pekanbaru. Sejauh ini sudah ada dua perusahaan yang memberikan bantuan. Rinciannya, 6 ton dari PLN dan 2 ton dari BTN.

Bantuan ini diserahkan PLN pada hari Rabu (20/5/2020) sebelum lebaran lalu, sehingga belum bisa didistribusikan karena libur Idul Fitri 1441 H.

Untuk bantuan dari PLN, pihak PLN meminta bantuan diberikan ke Kecamatan Payung Sekaki Pekanbaru saja. Artinya, Anis harus bermusyawarah dengan RW di Payung Sekaki yang jumlahnya 48 RW.

"Besok kita rapat dengan RW, lurah dan camat jam 10. Apakah kita bagi rata ke mereka atau RW yang banyak masyarakat miskinnya dapat porsi lebih," tuturnya.

Terkait kenapa beras ini diparkir di gudang PT SPM, Anis beralasan karena gudang RW Siaga berada di lantai dua Mall Pelayanan Publik (MPP) kantor Wali Kita Pekanbaru lama Jalan Sudirman Pekanbaru, yang mana akan kesulitan jika harus dibawa naik turun.

Sebagaimana diberitakan sejumlah media sebelumnya bahwa bantuan 6 ton beras ini adalah sebagai bentuk kepedulian PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera (UIP3BS) dalam upaya percepatan penanggulangan Covid-19. 

Dalam dua bulan terakhir sudah diserahkan bantuan pangan bagi masyarakat Riau sebesar total Rp800 juta. Nilai bantuan ini diberikan pada bulan April dan Mei 2020 ini. Penyaluran bantuan tersebut melalui program PLN Regional Riau, PLN Peduli, dan YBM PLN UIP3BS selama masa pandemi Covid-19. 

Dan Rabu (20/5/2020) kemarin, pemberian bantuan kembali dilakukan dalam bentuk beras sebanyak 6 ton. Penyerahan dilakukan GM PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Sumatera, Nur Wahyu Dhinianto didampingi SRM SDMU Sutarno dan SRM Sistem Transmisi 1 Abdul Salam Nganro.

Bantuan secara simbolis ini diterima Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi SSi didampingi Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Pekanbaru, El Syabrina. Penyerahan bantuan dilakukan di lantai 3 Ruang Rapat Walikota di Mal Pelayanan Publik (MPP) Pekanbaru.

"Selama pandemi Covid-19, PLN UIP3BS sudah menyerahkan bantuan pangan kepada masyarakat di Provinsi Riau.Mulai April hingga Mei 2020 dengan total hampir Rp800 juta,'' ungkap Nur Wahyu Dhinianto. 

Lanjutnya, penyerahan bantuan bencana Covid-19 bagian dari program PLN Peduli dengan harapan bisa meringankan beban masyarakat. 

''Terutama yang terdampak Covid-19 yang berada di sekitar aset PLN,'' imbuhnya. 

Wawako, Ayat Cahyadi mengapresiasi bantuan yang diterima Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru dari PLN UIP3BS. 

"Kita mengapresiasi bantuan tersebut. Ini akan kita bagikan pada masyarakat yang membutuhkan,'' ujar Ayat.

Upaya penanganan Covid-19, sambungnya, memang membutuhkan dukungan semua pihak. 

''Karena pemerintah tanpa didukung berbagai elemen masyarakat dan pelaku usaha tidak maksimal menekan dan memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 ini,'' tutupnya.(*/rls)